ISSN
ISSN
Edited by:
Paramitha Amelia K
Reviewed by:
Ririn Ariyanti
*Correspondence: Sri Dinengsih sridinengsih@civitas.unas.ac.id Received: 20 Mei 2021 Accepted: 25 Mei 2021 Published: 04 Oktober 2021 Citation : Andi Niar (2021) Faktor – faktor yang Mempengaruhi Produksi ASI pada Ibu Menyusui di RSB Harifa Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara .
Midwiferia Jurnal Kebidanan. 7:2. Doi :
10.21070/midwiferia.v7i2.1288
Faktor – faktor yang Memengaruhi Produksi ASI pada Ibu Menyusui di RSB Harifa Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara
Factors Affecting the Production of Breast Milk Breastfeeding Mother at Harifa RSB, Kolaka District Southeast Sulawesi Province
Andi Niar1), Sri Dinengsih, Jenny Siauta
Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional Jakarta
Email : sridinengsih@civitas.unas.ac.id
ABSTRAK
Makanan pertama yang alami untuk bayi adalah ASI, ASI mengandung semua nutrisi dan energi yang sangat dibutuhkan oleh bayi pada bulan pertama kehidupan. Pada masa Post Partum masalah yang sering terjadi salah satunya adalah mengeluhkan ASI kurang, sehingga bayi kurang puas pada saat disusui, sehingga bayi menolak menyusu atau sering menangis, gagalnya pemberian ASI pada bayi sering diakibatkan payudara ibu tidak membesar Angka cakupan ASI eksklusif di Provinsi Sulawesi Tenggara baru mencapai 35,01%, dan di wilayah Kabupaten Kolaka baru mencapai 40,1%. Masalah utama pada bayi usia
Kata kunci : Produksi ASI, Ibu Menyusui
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://journal.umsida.ac.id/index.php/midwiferia |
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2 |
10 | |
RESEARCH ARTICLE
Published: 04 Oktober 2021
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1288
ABSTRACT
The first natural food for babies is breast milk, breast milk contains all the nutrients and energy that babies need in the first month of life. During the Post Partum period, problems that often occur, one of which is complaining of insufficient breast milk, so that the baby is not satisfied when breastfeeding, so that the baby refuses to breastfeed or cries often, the failure of breastfeeding to the baby is often caused by the mother's breasts not getting bigger The coverage rate of exclusive breastfeeding in Southeast Sulawesi Province only reached 35.01%, and in the Kolaka Regency area it only reached 40.1%. The main problem in infants aged
(84.5%). The purpose of the study was to determine the factors that influence the production of breast milk in nursing mothers at Harifa Hospital, Kolaka Regency. The sample in this study were 100 breastfeeding mothers. The research design is a quantitative analytic study with a Cross Sectional approach. The results showed that there was a significant relationship between eating patterns (p value = 0.021), rest patterns (p value = 0.009), husband's support (p value = 0.005), breastfeeding techniques (p value = 0.021) the use of ASI Booster (p value = 0.025) with breast milk production. The output of this study is expected to be able to explore the factors that cause the disruption of breast milk production and provide appropriate counseling to mothers and families.
Keywords : Breastfeeding Production, Breastfeeding Mother
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia |
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2 |
11 | |
1. PENDAHULUAN
ASI adalah makanan pertama yang alami untuk bayi. ASI menyediakan semua energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk
Organization (WHO) merekomendasikan sebaiknya bayi hanya disusui air susu ibu (ASI) selama paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berumur dua tahun (WHO, 2018).
WHO dalam laporannya menyatakan, tercatat secara global
peningkatan menjadi 74,5% (Balitbangkes, 2019).
Propinsi Sulawesi Tenggara termasuk dalam wilayah yang capaian ASI eksklusif masih cukup rendah yaitu 35,01% (Kemenkes, 2019). Di Kabupaten Kolaka yang merupakan salah satu Kabupaten di provinsi Sulawesi Tenggara angka ASI eksklusifnya baru mencapai 40,1%. (Profil Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara, 2019). Hasil Riskesdas 2018 mengungkap bahwa alasan utama anak
Rendahnya cakupan ASI eksklusif memberikan dampak terutama pada kesehatan bayi. Pada penelitian yang dimuat dalam European Respiratory Journal menyebutkan
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia |
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2 |
12 | |
menyatakan bahwa pemberian ASI eksklusif sangat mempengaruhi 30,1% pencegahan risiko kejadian stunting pada balita, sehingga cakupan gizi pada balita bisa terpenuhi Masalah menyusui pada masa pasca persalinan salah satunya adalah sindrom ASI kurang, sehingga bayi merasa tidak puas set iap setelah menyusu, bayi sering menangis atau bayi menolak menyusu, payudara tidak membesar yang mengakibatkan gagalnya pemberian ASI pada bayi. Produksi ASI yang rendah diantaranya karena kurang sering menyusui atau memerah payudara; teknik perlekatan yang salah; kelainan endokrin ibu (jarang terjadi); jaringan payudara hipoplastik; kelainan metabolisme atau pencernaan bayi, sehingga tidak dapat mencerna ASI dan kurangnya gizi ibu (Mufdillah et al. 2017). Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2013) tanda bahwa bayi cukup dalam mendapatkan ASI salah satunya adalah dengan melihat frekuensi BAK bayi yaitu sebanyak > 6 kali sehari dengan urin berwarna jernih, semakin banyak frekuensi BAK pada bayi, menandakan bahwa kebutuhan nutrisi bayi sudah terpenuhi dan berat badan tidak turun lagi setelah hari ke sepuluh.
Hasil penelitian Saraung (2017) dan Rusyantia (2017) menunjukkan,
asupan nutrisi, dukungan suami, istirahat, cara menyusui, penggunaan KB hormonal dan penggunaan ASI Booster. Berdasarkan studi pendahuluan di RS Bersalin Harifa Kabupaten Kolaka pada delapan ibu menyusui didapatkan informasi 50% ibu tidak memberikan ASI eksklusif karena ‘merasa’ ASI nya kurang, bayi sering menangis walaupun sudah disusui. Sebelumnya para ibu juga sudah mencoba minum tablet pelancar ASI, kemudian atas dorongan orangtua, bayi mereka diberikan susu formula.
2. METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah studi analitik kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengeambilan sampel menggunakan metode Accidental Sampling dengan jumlah sampel 100 ibu menyusui
3.HASIL PENELITIAN
1) Analisis Univariat
Tabel 1 Produksi ASI
Produksi ASI |
F |
% |
Cukup |
86 |
86 |
Tidak Cukup |
14 |
14 |
Berdasarkan tabel 1, diketahui sebagian besar ibu menyusui (86%) memiliki produksi ASI yang cukup.
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia |
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2 |
13 | |
Tabel 2 Faktor yang Memengaruhi Produksi
ASI
Pola Makan |
F |
% |
Baik |
58 |
58 |
Kurang |
42 |
42 |
Pola Istirahat |
F |
% |
Baik |
55 |
55 |
Kurang |
45 |
45 |
Dukungan Suami |
F |
% |
Baik |
70 |
70 |
Kurang |
30 |
30 |
Teknik |
F |
% |
Menyusui |
|
|
Baik |
51 |
51 |
Kurang |
49 |
49 |
Penggunaan ASI |
F |
% |
Booster |
|
|
Ya |
86 |
86 |
Tidak |
14 |
14 |
2) Analisis Bivariat
Tabel 3 Hubungan Faktor yang Memengaruhi Produksi ASI
Variabel |
Produksi ASI |
P |
OR |
|
|
Cukup |
Tidak |
val |
|
|
|
Cukup |
ue |
|
Pola Makan |
|
|
|
|
Baik |
54 |
4 |
|
|
|
(93,1%) |
(6,9%) |
0,02 |
4,219 |
|
|
|
1 |
|
|
|
|
|
|
Kurang |
32 |
10 |
|
|
|
(76,2%) |
(23,8%) |
|
|
Dukungan |
|
|
|
|
Suami |
|
|
|
|
Baik |
65 |
5 |
0,00 |
5,571 |
|
(92,9%) |
(7,1%) |
5 |
|
|
|
|||
Kurang |
21 |
9 |
|
|
(70%) |
(30%) |
|
|
|
|
|
|
Berdasarkan tabel 2 diketahui sebagian besar ibu menyusui sebanyak 86 (86%) memiliki produksi ASI yang cukup, mayoritas ibu memiliki pola makan baik yaitu 58 (58%), 55 (55%) ibu menyusui memiliki pola istirahat baik, 70 (70%) memiliki dukungan suami baik, 51 (51%) memiliki teknik menyusui baik dan 86 (86%) ibu menyusui menggunakan ASI Booster.
Berdasarkan tabel 3 diketahui sebagian besar ibu dengan pola makan baik memiliki produksi ASI yang cukup 54 (93,1%), ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan produksi ASI, nilai Odd Ratio menunjukkan bahwa ibu dengan pola makan baik berpeluang 4,219 kali untuk memiliki produksi ASI yang cukup. Mayoritas ibu dengan dukungan suami baik memiliki produksi ASI cukup 65 (92,9%), ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan produksi ASI, nilai Odd Ratio menunjukkan bahwa ibu dengan dukungan suami baik berpeluang 5,571 kali untuk memiliki produksi ASI yang cukup. Sebagian besar ibu dengan pola istirahat. baik memiliki produksi ASI yang cukup 52 (94,5%), ada hubungan yang signifikan antara pola istirahat dengan produksi
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia |
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2 |
14 | |
ASI. Adapun nilai Odd Ratio menunjukkan bahwa ibu dengan pola istirahat baik berpeluang 5,608 kali untuk memiliki produksi ASI yang cukup.
Mayoritas ibu dengan teknik menyusui baik 48 (94,1%) memiliki produksi ASI yang cukup, ada hubungan yang signifikan antara teknik menyusui dengan produksi ASI, nilai Odd Ratio menunjukkan bahwa ibu dengan asupan nutrisi dan cairan baik berpeluang 4,219 kali untuk memiliki produksi ASI yang cukup. Sebagian besar ibu menggunakan ASI Booster memiliki produksi ASI yang cukup 77 (89,5%), ada hubungan yang signifikan antara pemberian ASI booster dengan produksi ASI. Adapun nilai Odd Ratio menunjukkan bahwa ibu dengan asupan nutrisi dan cairan baik berpeluang 4,219 kali untuk memiliki produksi ASI yang cukup
dibanding ibu menyusui yang tidak menggunakan ASI Booster .
4. PEMBAHASAN
Hubungan Pola Makan dengan Produksi ASI
Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pola makan dengan produksi ASI. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rayhana (2017) menunjukkan ada hubungan yang
signifikan antara asupan makan ibu dengan kecukupan ASI pada bayi usia
Menurut Kristiyanasari (2010) produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan ibu, karena kelenjar pembuat ASI tidak dapat bekerja dengan sempurna tanpa makanan yang cukup.. Menurut asumsi peneliti adalah karena makanan merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi ibu menyusui untuk mendapatkan kecukupan nutrisi bagi bayi. Ibu yang mengkonsumsi makanan yang bergizi selama menyusui maka produksi ASI akan baik.
Hubungan Dukungan Suami dengan
Produksi ASI
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan produksi ASI. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian oleh Aini et al (2015) menunjukkan hubungan yang siginifikan antara dukungan suami dengan pemberian ASI
eksklusif, selaras dengan hasil penelitian tersebut Wattimena et al (2015) menyatakan dukungan suami dengan keberhasilan isteri untuk menyusui mempunyai korelasi yang positif dan signifikan.
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia |
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2 |
15 | |
Datta et al (2012) memaparkan bahwa paternal practical and emotional support has a positive impact on initiation and duration of breastfeeding. Menurut Mercer dalam Rosamund (2011) untuk melaksanakan perannya sebagai ibu di masa awal paska persalinan membutuhkan dukungan penuh suami. Dengan adanya dukungan suami diharapkan akan membuat ibu mudah dalam pencapain peran dan menurunka stres selama masa nifas sehingga ibu termotivasi untuk memberikan ASI ekslusif pada bayinya. Menurut asumsi peneliti dimungkinkan karena kesadaran suami terhadap perannya dalam keberhasilan menyusui semakin meningkat dengan banyaknya informasi terkait peran ayah dalam proses menyusui
Hubungan Pola Istirahat dengan Produksi
ASI
Istirahat yang cukup pada masa nifas akan mempengaruhi kelancaran dari produksi ASI karena aktifitas yang tinggi akan menyebabkan ibu mengalami kelelahan dan apabila kondisi ibu lelah atau stress maka produksi ASI akan terganggu. Kurangnya istirahat dan tidur menyebabkan kurangnya jumlah produksi ASI, memerlambat proses involusi uteri dan meningkatkan risiko perdarahan, menyebabkan depresi dan ketidakmampuan ibu untuk merawat diri dan bayinya (Umaroh, 2011). Menurut asumsi peneliti istirahat merupakan salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi khususnya pada ibu menyusui. Kurangnya waktu istirahat pada ibu menyusui akan memicu kelelahan dan peningkatan emosi ibu sehingga dapat menimbulkan stress yang akan mengganggu produksi ASI.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pola istirahat dengan produksi ASI. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rayhana dan Sufriani (2017) yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pola istirahat dengan produksi ASI. Sejalan dengan penelitian Sari (2018), yang menyatakan ada hubungan yang erat antara pola istirahat dengan produksi ASI.
Hubungan Teknik Menyusui dengan
Produksi ASI
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara teknik menyusui dengan produksi ASI. Sesuai dengan hasil penelitian Rusyantia (2017), bahwa ada hubungan yang signifikan antara teknik menyusui dengan keberhasilan menyusui. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian Rinata et al (2016) terdapat hubungan yang
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia |
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2 |
16 | |
signifikan antara teknik menyusui dengan produksi ASI. Teknik menyusui merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan pengeluaran ASI secara maksimal.
Kenyamanan dalam menyusui bukan hanya terletak pada kenyamanan ibu, melainkan juga pada kenyamanan bayi yang berdampak pada pengeluaran ASI yang maksimal. Kenyamanan dan pengeluaran ASI yang maksimal ini dapat tercipta apabila ibu memiliki teknik menyusui yang baik dan merupakan kunci keberhasilan dalam menyusui (Evareny, et.al, 2010). Menurut asumsi peneliti teknik menyusui yang baik merupakan kunci awal keberhasilan menyusui, dengan posisi dan pelekatan yang benar, isapan bayi akan efektif dan memicu refleks menyusui sehingga merangsang produksi ASI.
Hubungan Penggunaan ASI Booster dengan
Produksi ASI
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara penggunaan ASI Booster dengan produksi ASI. Hasil penelitian ini sesuai dengan beberapa penelitian yang meneliti penggunaan bahan alami sebagai ASI Booster diantaranya Johan et al (2017) menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara pemberian simplisia daun kelor dengan peningkatan produksi ASI, sejalan dengan
penelitian tersebut, Firdausi dan Qomar (2019) menyatakan ada pengaruh yang kuat antara pemberian olahan daun lembayung sebagai ASI Booster dalam meningkatkan produksi ASI.
ASI Booster memiliki kandungan zat yang bersifat laktagogue yang diyakini dapat meningkatkan produksi ASI. Laktogogue telah banyak diteliti dan digunakan untuk meningkatkan dan mempertahankan produksi ASI termasuk pada keadaan prematuritas, gagal tumbuh, adopsi dan pemisahan ibu bayi karena ibu atau bayi sakit. Penggunaan ASI Booster meningkatkan kepercayaan diri ibu sehingga merangsang produksi ASI, meskipun demikian tetap harus dilakukan evaluasi terhadap teknik menyusui, pola makan dan pola istirahat terkait produksi ASI yang kurang.
5.SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Dari hasil penelitian, faktor yang berhubungan erat dengan produksi ASI adalah pola istirahat (OR = 5,608) dan dukungan suami (OR = 5,571). Yang artinya bahwa dengan pola istirahat yang baik berpeluang memiliki produksi ASI yang baik sebesar 5,571
Saran
Sebaiknya bidan dapat menggali faktor yang dapat menjadi penyebab terganggunya produksi
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia |
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2 |
17 | |
ASI dan dapat memberikan konseling yang tepat
pada ibu dan keluarga.
6. REFERENSI
Balitbangkes. 2019. Determinan Faktor
Pemberian ASI Eksklusif, Kemenkes RI.
Datta, J., Graham, B., Wellings, K. The role of fathers in breastfeeding:
Deswita, Sari Tia.
Berhubungan Dengan Produksi Air Susu
Ibu (ASI) Eksklusif Pada Ibu Menyusui Di
Wilayah Kerja Puskesmas Plus
Mandiangin Kota Bukittinggi. Skripsi.
Tahun 2018.
Dewi. Ayu Devita Citra.
Jacqueline C. Kent, Danielle K. Prime, and
Catherine P. Garbin Principles for
Maintaining or Increasing Breast Milk.
http://jognn.awhonn.org. The Association
of Women’s Health, Obstetric and
Neonatal Nurses, 2011
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2018. Jakarta : Kemenkes RI. 2019.
Kemenkes RI. 2015. Situasi dan analisis asi
eksklusif.
Kristiyanasari, W. 2010. ASI, Menyusui, dan Sadari. Yogyakarta.: Nuha Medika.
Nainggolan, E. 2015. Hubungan dukungan suami dengan keberhasilan isteri menyusui. Skripsi. Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Panjaitan, Eveline. 2013. Indonesia Menyusui. Jakarta : EGC.
Prafitri et al. The Effect Of Breastfeeding Booster For Breastfeeding Mothers.... 19 DOI:
10.30591/siklus.v9i1.1406.g1076
Puskesmas Kolaka. 2020. Data KIA.
Ramadani Mery, Ella Nurlaela Hady. Dukungan Suami dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tawar Kota
Padang Sumatera Barat. https://www.researchgate.net/publication/ 310736922. 2010. Diakses tanggal 20 Desember 2020
Rayhana, Sufriani. 2020.
Mempengaruhi Produksi Asi Dengan
Kecukupan ASI. Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh ; Skripsi.
Riset Kesehatan Dasar 2018. Kemenkes RI 2019.
Siregar, M.A. 2006. Pemberian ASI Ekslusif dan Faktor - Faktor yang Mempengaruhinya. http://library.usu.ac.id/download/fkmarifi n4.pdf. diakses tanggal 1 November 2020.
Simbolon, Martha Uly Agnes. Hubungan Pola Makan, Asupan Zat Gizi dan Produksi ASI Pada Ibu Menyusui Di Kelurahan Keagungan Taman Sari Jakarta Barat. Digilib Esa Unggul, 2019.
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia |
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2 |
18 | |
Umaroh, Muflihatul. Hubungan Pola Istirahat Ibu Nifas dengan Kelancaran produksi Asi BPS Ny. Lastak Anang Arief, S.ST Perum
JengalaSidoarjo2011.
http//www.academiaedu.com, diakses tanggal 2 Januari 2021.
Widayati, Cristina Nur; Yuwanti Rizki Zahara. Hubungan Frekuensi Makan dan Pola Istirahat dengan Produksi Asi pada Ibu Nifas. Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan.Volume 7, Nomor 2, 2020.
Widiastuti, Saraung Mitrami; Sefti Rompas;
Yolanda B. Bataha. Analisis
Yang Berhubungan Dengan Produksi Asi
Pada Ibu Postpartum Di Puskesmas
Ranotana Weru. Universitas Sam
Ratulangi.
Volume 5 Nomor 2, Agustus 2017.
Wattimena et al. 2015. Keberhasilan Isteri untuk Menyusui. Jurnal Health Quality, 4(2), 77 - 141.
Wattimena et al. 2015. Dukungan Suami dengan Keberhasilan Isteri untuk Menyusui. Jurnal Ners LENTERA, 3(1),
Nurliwati. Dukungan Keluarga Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi di Kota Jambi. JMJ, 4 (1),
WHO. Exclusive Breastfeeding For Optimal Growth, Development And Health Of Infants 2017. diakses tanggal 5 Januari 2021.
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia |
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2 |
19 | |