RESEARCH ARTICLE
Published: 04 Oktober 2021
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1321
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2 7 |
kematangan dan kekuatan seseorang dalam hal
berfikir akan lebih tinggi. Hal ini diakibatkan oleh
banyak nya pengalaman yang sudah dilalui, maka
semakin tua seseorang tingkat kematangan dan
tingkat pemikiran akan lebih baik dari pada yang
usia muda.
Menurut Prawirohardjo (2010) usia akan
mempengaruhi proses kembalinya uterus ke
bentuk dan fungsi semula, kelenturan otot uterus
akan berkurang elastisitasnya pada usia diatas 35
tahun. Hal ini menyebabkan penurunan proses
pengecilan uterus lebih lama sehingga
menyebabkan lambatnya proses involusi uterus.
Berdasarkan tabel 2 bahwa setengahnya
responden pendidikan terakhir SMA yaitu
sejumlah 12 responden (50 %).
Pendidikan mempunyai peran penting
terhadap penerimaan informasi seseorang, pada
dasarnya semakin tinggi jenjang pendidikan
seseorang maka akan lebih mudah orang tersebut
dalam penerimaan informasi (Dewi, dkk. 2010).
Berdasarkan tabel 3 bahwa menunjukkan
sebagian besar responden tidak bekerja sejumlah
14 responden (58,3%). Pekerjaan adalah suatu
kegiatan yang dilakukan seseorang berdasarkan
keahlian masing - masing (Notoatmodjo, 2012).
Pekerjaan mempengaruhi minat dan motivasi
seseorang untuk melaksanakan setiap informasi
tentang senam nifas.
Berdasarkan tabel 4 bahwa sebagian besar
responden ber paritas anak ke 1 berjumlah 13
responden (54,2%). Pengalaman bersalin atau
paritas seseorang mempengaruhi penurunan
Tinggi Fundus Uteri karena otot - otot uterus yang
sering tegang dan meregang susah dalam proses
kembali nya (Elisabeth siwi, 2015).
Masalah tersebut bisa dijabarkan bahwa
semua kehamilan mengalami proses peregangan
otot pada uterus, pada kasus ini adalah kehamilan
yang terus menerus menyebabkan kendornya otot
uterus yang berulang ulang sehingga uterus tidak
lagi sehat (Tahuaruddin, 2012).
Berdasarkan tabel 5 bahwa hampir
seluruhnya responden melakukan senam nifas
yaitu 17 responden (70,8%). Senam nifas dapat
diartikan sebagai kegiatan melatih otot untuk
memberikan terapi terhadap ibu post partum
sehingga segera pulih baik fisik maupun mental
(Maryunani, 2011).
Banyak hal positif yang kita dapatkan dari
terapi senam nifas karena dengan rangsangan
tersebut hormon oksitosin akan terbentuk yang
berfungsi untuk segera memberikan pemulihan
terhadap ibu nifas, mencegah perdarahan,
mengurangi rasa nyeri pasca bersalin, membantu
untuk mengencangkan otot rahim dan perineum,
serta mengencangkan otot dasar panggul dan
disamping itu semua juga dapat membantu proses