RESEARCH ARTICLE
Published: 04 Oktober 2021
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1330
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2 39 |
Praktik Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada
Remaja Putri Berdasarkan Pengetahuan
Practice of Breast Self-Examination (SADARI) in Adolescent
Based on Knowledge
Erina Febi Dwitania
1)
, Nurul Azizah
2)
, Rafhani Rosyidah
1) Program Studi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo
2) Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo
Email : erina.febi27@gmail.com
ISSN 2548-2246 (online)
ISSN 2442-9139 (print)
Edited by:
Paramitha Amelia K
Reviewed by:
Suyani
*Correspondence: Erina Febi
Dwitania
Erina.
febi27@gmail.com
Received : 10 Juli 2021
Accepted : 15 Juli2021
Published : 04 Oktober 2021
Citation : Erina Febi Dwitania
(2021)
Praktik Pemeriksaan Payudara
Sendiri (SADARI) pada Remaja
Putri Beerdasarkan Pengetahuan
Midwiferia Jurnal Kebidanan. 7:2.
Doi :
10.21070/midwiferia.v7i2.1330
ABSTRAK
Angka kejadian perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1
per 100.000 orang dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 orang. prevalensi
tumor/kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 orang
pada tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 orang di tahun 2018. Kanker payudara banyak
menyerang pada perempuan yang berusia lebih dari 50 tahun, dan pada saat ini mulai
menyerang perempuan pada usia yang lebih muda. Desain penelitian ini deskriptif
dengan metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Seluruh populasi pada
penelitian ini dijadikan sample sebanyak 35 mahasiswa, subjek peneliti dengan kriteria
remaja perempuan pada Prodi Manajamen Informasi Kesehatan, Fakultas Ilmu
Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Pengumpulan data menggunakan
data primer melalui kuesioner. Kuesioner mencangkup pengetahuan deteksi dini
Kanker payudara dan teknik SADARI. Penyebaran kuesioner melalui software google
form dan dibagikan secara online kepada responden. Dari hasil penelitian dapat di
ketahui bahwa dari 35 responden yang melakukan praktik SADARI dengan cukup dan
berpengetahuan cukup sebanyak 14 responden (73,7%). Dalam penelitian ini juga
berpengaruh dari pengetahuan yang dimiliki mayoritas responden ialah cukup.
Cukupnya informasi juga berkaitan dalam melakukan praktik SADARI dengan cukup.
Simpulan dari penelitian ini pengetahuan remaja tentang deteksi dini kanker payudara
berdasarkan praktik SADARI sebagian besar cukup.
Kata kunci : SADARI, Kanker Payudara
RESEARCH ARTICLE
Published: 04 Oktober 2021
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1330
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2 40 |
ABSTRACT
The highest incidence rate of women is breast cancer which is 42.1 per 100,000 people
with an average death of 17 per 100,000 people. the prevalence of tumors/cancer in
Indonesia showed an increase from 1.4 per 1000 people in 2013 to 1.79 per 1000
people in 2018. Breast cancer attacks woman over the age of 50,and has now begun
attacking women at a younger age. The design of this research is descriptive with the
survey method with the Cross Sectional approach. The entire population of this study
was sampled as many as 35 students, research subjects with the criteria of teenage
girls in the Health Information Program, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah
Sidoarjo University. Data collection using primary data through questionnaires. The
questionnaire detailed early detection knowledge of breast cancer and SADARI
techniques. Dissemination of questionnaires through google form software and shared
online with respondents. From the results of the study, it can be found that out of 35
respondents who practice sadari enough and knowledgeable as many as 14
respondents (73.7%). In this study also the effect of the knowledge that the majority of
respondents have is sufficient. Quite a lot of information is also related in doing sadari
practice sufficiently. The conclusion of this study is that adolescent knowledge of early
detection of breast cancer based on SADARI practices is largely sufficient.
Keywords : SADARI, Breast Cancer
RESEARCH ARTICLE
Published: 04 Oktober 2021
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1330
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2 41 |
1. PENDAHULUAN
Reseach on Cancer (IARC), bahwa tahun
2012 terdapat sebanyak 14.067.894 kasus baru
pada kanker dan 8.201.575 kematian akibat
kanker di seluruh dunia. Angka penderita kanker
diperkirakan akan terus meningkat setiap
tahunnya dan di perkirakan mencapai 23,6juta
kasus baru per tahun pada 2030 (Kemenkes RI,
2016).
Dari data Globocan menyatakan pada tahun
2018 terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka
kematian sebesar 9,6 juta, dimana dari data
tersebut di dunia yang mengalami kanker
sebanyak 1 dari 5 yang berjenis kelamin laki-laki
dan 1 dari 6 perempuan. Dari data diatas juga
menunujukkan bahwa 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari
11 wanita, meninggal karena kanker (Kemenkes
RI, 2019). Terdapat pada urutan ke 8 di Asia
Tenggara jumlah kejadian dari kanker di
Indonesia sebanyak (136.2/100.000 orang) dan
Indonesia juga menempati urutan ke 23 di Asia
(Kemenkes, 2019).
Angka terjadinya kanker payudara pada
perempuan yang tertinggi sebesar 42,1 per
100.000 orang dengan rata-rata jumlah kematian
17 per 100.000 orang. Menurut data dari
Riskesdas, jumlah kejadian kanker di Indonesia
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dari 1.4
per 1000 orang pada tahun 2013 meningkat
menjadi 1,79 per 1000 orang di tahun 2018
(Kemenkes, 2019). Kanker payudara berada pada
urutan yang pertama sebagai kanker yang paling
banyak diderita oleh penduduk usia produktif di
Jawa Timur dan memiliki persentase 16,9%
(Bappeda Jatim, 2013).
Kanker payudara terdapat pada urutan paling
atas pada sepuluh besar dalam penderita kanker
yang ditemukan dan diterapi di Surabaya pada
tahun 2011 memiliki persentase sebanyak 36,9%.
Sebelumnya kanker payudara banyak menyerang
pada perempuan yang berusia lebih dari 50
tahun, dan pada saat ini mulai menyerang
perempuan pada usia yang lebih muda. Penderita
kanker payudara di Surabaya pada tahun 2011
lebih banyak diderita oleh wanita dengan rentan
usia 35 tahun sampai usia 44 tahun, yaitu dengan
jumlah sebanyak 75 kasus (Dinkes Kota
Surabaya, 2011).
Karena biaya yang harus ditanggung cukup
besar, penderita kanker diperkirakan akan terus
meningkat sebab yang akan menjadi penyebab
utamanya adalah peningkatan pada beban
ekonomi (Depkes RI, 2013). Kanker payudara
menjadi jenis kanker yang sangat ditakutkan oleh
perempuan di seluruh dunia, dan juga di
Indonesia. Kanker payudara lebih banyak
ditemukan pada perempuan yang memasuki usia
RESEARCH ARTICLE
Published: 04 Oktober 2021
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1330
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2 42 |
di atas 50 tahun dan terdapat 8 dari 10 kasus pada
usia tersebut (Kemenkes RI, 2016).
Faktor atau penyebab terjadinya kanker
payudara ialah dari umur melahirkan anak
pertama, kegemukan atau obesitas, riwayat
memberikan ASI, dan umur awal menstruasi
(Anggorowati, 2013). Penelitian Priyatin, dkk
(2013) memperlihatkan bahwa faktor yang
berresiko mempengaruhi kanker payudara ialah
umur awal menstruasi, umur melahirkan anak
pertama, jumlah melahirkan, riwayat menyusui,
lama menggunakan alat KB hormonal dan
riwayat penyakit pada keluarga.
Pemahaman tentang upaya pencegahan,
diagnosis dini, pengobatan kuratif maupun
paliatif serta upaya rehabilitasi yang baik sangat
diperlukan supaya pelayanan pada penderita
kanker dapat dilakukan secara optimal
(Kemenkes, 2013). Kanker payudara
kebanyakan ditemukan sejak awal oleh penderita
daripada dokter. Oleh sebab itu, perempuan
harus mewaspadai segala perubahan yang terjadi
pada payudaranya (Chen, R. 2012).
Karena dengan terapi obat kadang tidak
mendapatkan hasil yang diinginkan atau
terlambat dalam pemberian terapi, maka
mencegah ialah langkah yang diperlukan
(Rasjidi, 2010). Tujuan melakukan SADARI
untuk mengetahui sejak awal gejala dari kanker
payudara secara individu (Romauli dan Suryati
2012). Dengan pemeriksaan SADARI bisa
mendeteksi kanker payudara dengan mengamati
payudara dari depan, dari sisi kiri dan sisi kanan,
apakah terdapat benjolan, perubahan warna pada
kulit, puting yang bersisik, dan ada tidaknya
pengeluaran cairan atau nanah dan darah (Olfah,
2013).
Waktu yang terbaik untuk melakukan
SADARI ialah setelah menstruasi atau pada hari
ke 7-10 setelah menstruasi karena waktu itu
kepadatan jaringan lebih rendah pada payudara.
Pada wanita yang memiliki menstruasi tidak
teratur atau jarang dalam atu bulan tidak
menstruasi, SADARI bisa dilakukan pada hari
yang sama setiap bulannya. SADARI dilakukan
secara rutin setiap bulan untuk perempuan yang
sudah mengalami menopause (Rasjidi, 2009).
2. METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini deskriptif dengan
metode survei dengan pendekatan Cross
Sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah
35 mahasiswa prodi Manajemen Informasi
Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan. Dan seluruh
35 mahasiswa dijadikan subjek peneliti dengan
kriteria remaja perempuan pada Prodi
Manajamen Informasi Kesehatan, Fakultas Ilmu
RESEARCH ARTICLE
Published: 04 Oktober 2021
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1330
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2 43 |
Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo.
Pengumpulan data menggunakan data
primer melalui penyebaran kuesioner. Kuisioner
mencangkup pengetahuan deteksi dini Kanker
payudara dan teknik SADARI. Kuisioner dalam
penelitian ini telah diuji validitas dan reabilitas
oleh Diana Hardiyanti dengan uji validitas nilai
0,361 (0,05) dan hasil uji Reliabilitas didapatkan
nilai 0,890 (>0,361) yang berarti kuesioner ini
reliabel atau konsisten. Dalam penelitian ini
penyebaran kuesioner melalui software google
form yang ditujukan kepada responden secara
online. Pengambilan data dilaksanakan pada
tanggal 20 Agustus 2020. Teknik pengolahan
data, data yang telah terkumpul kemudian
ditabulasi dan di sajikan dalam bentuk tabel.
3. HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan
Deteksi Dini Kanker Payudara
Pengetahuan Frekuensi Persentase(%)
Baik 13 37,15
Cukup 19 54,28
Kurang 3 8,57
Jumlah 35 100
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Praktik
Pemeriksaan Payudara Sendiri
Tabel 3. Deteksi Dini Kanker Payudara
Berdasarkan Pengetahuan dengan Praktik
SADARI
4. PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 3 dapat di ketahui bahwa
dari 35 responden yang melakukan praktik
SADARI dengan baik dan berpengetahuan baik
sebanyak 4orang (30,8%) dan yang melakukan
praktik dengan baik dan berpengetahuan cukup
sebanyak 2 orang (10,5%). Adapula yang praktik
SADARI dengan cukup dan yang
berpengetahuan baik sebanyak 7 orang (53,8%),
berpengetahuan cukup sebanyak 14 orang
(73,7%) dan yang berpengetahuan kurang
sebanyak 2 orang (66,7%) sedangkan responden
yang melakukan praktik SADARI dengan kurang
dan berpengetahuan baik sebanyak 2 orang
Praktik Frekuensi Persentase
(%)
Baik 6 17,14
Cukup 23 65,72
Kurang 6 17,14
Jumlah 35 100
Penge Praktik SADARI Total
tahuan Baik Cukup Kurang
Baik 4(30,8%) 7(53,8%) 2(15,4%) 13(100%)
Cukup 2(10,5%) 14(73,7%) 3(15,8%) 19(100%)
Kurang 0 (0%) 2(66,7%) 1(17,1%) 3(100%)
Jumlah 6(17,1%) 23(65,7%) 6(17,1%) 35(100%)
RESEARCH ARTICLE
Published: 04 Oktober 2021
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1330
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2 44 |
(15,4%), berpengetahuan cukup 3 orang (15,8%)
dan berpengetahuan kuarang sebanyak 1 orang
(33,3%).
Dari hasil penelitian di dapatkan bahwa
mayoritas responden berpengetahuan cukup
tentang deteksi dini kanker payudara. Sehingga
hal tersebut sesuai dengan teori Nursalam (2013)
bahwa semakin cukup umur, tingkat kematangan
dalam berfikir akan informasi yang diterima akan
sangat baik dan berfikir pula manfaat serta
kerugian dari yang diterima akan mempengaruhi
pengetahuan yang dimiliki. Pada usia remaja
tingkat pengetahuannya juga tergolong cukup,
hal ini mungkin saja terjadi karena pada usia
remaja mereka belajar dan menerima informasi
tentang kanker payudara. Semakin mengerti
banyak informasi yang di dapat tentang deteksi
dini kanker payudara maka akan mendorong
seseorang untuk lebih banyak mengakses
informasi tentang deteksi dini kanker payudara.
Dan hal hal yang mempengaruhi perilaku
seseorang menurut Green yang dikutip
Notoatmodjo (2007) bahwa perilaku dipengaruhi
faktor utama yaitu pengetahuan, sikap, tingkat
pendidikan, umur dan sosial budaya. Dalam
penelitian ini juga berpengaruh dari pengetahuan
yang dimiliki mayoritas responden ialah cukup.
Cukupnya informasi juga berpengaruh dalam
melakukan praktik SADARI dengan cukup.
Hal ini juga sesuai dengan teori Budiman
(2013) yang mengatakan adanya informasi baru
mengenai suatu hal memberikan landasan
kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan
terhadap hal tersebut. Dalam penyampain
informasi juga mensugesti seseorang yang dapat
mempengaruhi opini seseorang.
Menurut data diatas menunjukkan pula
mayoritas responden juga memiliki pengetahuan
baik dan melakukan praktik SADARI dengan
baik sebanyak 4 reponden (30,8%). Pada data
tersebut juga menunjukkan bahwa pengetahuan
seseorang berpengaruh pada praktiknya. Dengan
memiliki pengetahuan yang baik diharapkan
dapat membentuk praktik SADARI yang baik
pula. Karena banyak didapatkan manfaat dari
melakukan SADARI salah satunya yaitu
mendeteksi dini kanker payudara.
Dari hasil penelitian ini juga sebagian besar
responden melakukan praktik SADARI dengan
cukup. Hal ini di sebabkan karena mayoritas
responden memiliki pengetahuan yang cukup.
Pengetahuan merupakan dorongan sangat
penting terbentuknya sebuah tindakan seseorang.
Berdasarkan dari pengalaman dan penelitian,
perilaku yang di dasari oleh pengetahuan akan
bertahan lebih lama dibandingkan perilaku yang
tidak didasari oleh pengetahuan
(Notoatmodjo,2007).
RESEARCH ARTICLE
Published: 04 Oktober 2021
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1330
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2 45 |
Menurut Notoatmodjo (2010) perilaku
seseorang ialah respon atau reaksi pada
seseorang terhadap stimulus seseotang yang
dapat merespon stimulus terjadi dengan
memberikan reaksi secara tertutup yang berupa
pengetahuan dan sikap seseorang terhadap suatu
yang dilihat atau diamati. Setelah mengerti orang
akan mendapat suatu pemahaman. Dan dari
pengetahuan yang didapatkan akan diaplikasikan
dalam bentuk reaksi terbuka yang berbentuk
tindakan.
Jadi melakukan SADARI sangat penting
karena jika kanker payudara bisa terdeteksi pada
stadium awal dan diobati dengan benar maka
angka kesembuhan cukup tinggi, dan bisa
mencapai 90% (Daliana, 2012).
5. SIMPULAN
Pengetahuan tentang deteksi dini kanker
payudara pada mahasiswi remaja di Prodi
Manajemen Informasi Kesehatan adalah
sebagian besar cukup dan praktik pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) yang dilakukan
mahasiswi remaja prodi Manajemen Informasi
Kesehatan adalah cukup. Cukupnya informasi
juga berkaitan dalam melakukan praktik
SADARI dengan cukup. Jadi pengetahuan
deteksi dini kanker payudara dengan praktik
SADARI sebagian besar cukup pada
mahasiswi remaja prodi Manajemen Informasi
Kesehatan.
6. REFERENSI
Anggorowati, L. (2013). Faktor risiko kanker
payudara wanita. KEMAS: Jurnal Kesehatan
Masyarakat.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Jawa Timur. Kanker Penyebab
Kematian Nomor Tujuh di Indonesia.
http://bappeda.jatimprov.go.id/2011/04/03/ka
nker-penyebab-kematiannomor-tujuh-di-
indonesia/
Budiman, R. A. (2013). Kapita selekta kuesioner:
pengetahuan dan sikap dalam penelitian
kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Chen, R. (2012). Solusi cerdas mencegah dan
mengobati kanker. Jakarta: PT. Agro Media
Pustaka.
Daliana, N., Farid, N., Aziz, N. A., Al-sadat, N.,
Jamaludin, M., & Dahlui, M. (2014). Clinical
Breast Examination As the Recommended
Breast Cancer Screening Modality in a Rural
Community in Malaysia; What Are the
Factors That Could Enhance Its Uptake?‘9
(9). Available from doi.
Depkes, R. I. (2013). Riset kesehatan dasar.
Jakarta: Badan Penelitian dan pengembangan
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
RESEARCH ARTICLE
Published: 04 Oktober 2021
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1330
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2 46 |
Dinkes Kota Surabaya, 2011. Laporan Tahunan
Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2011.
Surabaya; Dinkes Kota Surabaya.
Kemenkes, R. I. (2013). Riset kesehatan dasar
tahun 2013. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI,
Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes, R. I. (2016). Bulan peduli kanker
payudara. Info Datin Bulan Peduli Kanker
Payudara.
Kemenkes, R. I. (2019). Hari Kanker Sedunia
2019. Retrieved January, 29, 2020.
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan dan
ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu perilaku
kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian
kesehatan (Cetakan VI). Jakarta: Penerbit PT.
Rineka Cipta.
Nursalam, S. (2013). Metodologi penelitian ilmu
keperawatan pendekatan praktis. Jakarta:
Salemba Medika.
Olfah, Y., Mendri, N. K., & Badi’ah, A. (2013).
Kanker Payudara dan SADARI. Jakarta: Nuha
Medika.
Priyatin, C., Ulfiana, E., & Sumarni, S. (2013).
Faktor risiko yang berpengaruh terhadap
kejadian kanker payudara di rsup dr. kariadi
semarang. Jurnal Kebidanan.
Rasjidi, I. (2009). Deteksi Dini Kanker
Payudara. Jakarta: CV. Sagung Seto.
Rasjidi, I. (2010). Epidemiologi kanker pada
wanita. Jakarta: Sagung Seto.
Suryati, R., & Anna, V. (2012). Kesehatan
Reproduksi buat Mahasiswa Kebidanan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Wawan, A., & Dewi, M. (2010). Teori dan
pengukuran pengetahuan, sikap dan perilaku
manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
terhadap peningkatan perkembangan motorik
kasar pada bayi di my baby spa surabaya.
Jurnal Kesehatan Olahraga, 4(3).
Widodo, A., & Afrina, D. N. (2013). Efetivitas
Baby Spa Terhadap Lamanya Tidur Bayi
Usia 3-4 Bulan.
Wijayanti, T. R. A. (2017). Efektifitas Pijat bayi
terhadap Pertumbuhan dan
Perkembangan Bayi Usia 6 Bulan di
Posyandu Desa Gondowangi Kecamatan
Wagir Kabupaten Malang. Poltekkes RS
dr. Soepraoen. Malang.
Zhang, X., & Wang, J. (2019). Massage
intervention for preterm infants by their
mothers: A randomized controlled trial.
Journal for Specialists in Pediatric
Nursing, 24(2), e12238.