RESEARCH ARTICLE  
Published: 04 Oktober 2021  
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1631  
Analisis Upaya Pencegahan Anemia Ibu Hamil pada Masa  
Pandemi Covid 19  
Analysis of Preventing Anemia for Pregnant Mothers during  
The Covid-19 Pandemic  
Gita Patria Sumailan1), Sri Dinengsih, Jenny Siauta  
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional,  
Jalan RM Harsono Nomor 1 Jakarta Selatan  
ABSTRAK  
Anemia pada ibu hamil masih menjadi masalah global yang menimbulkan dampak  
bagi ibu dan janin. Anemia pada masa kehamilan dikaitkan dengan angka kesakitan  
ibu dan penyebab tidak langsung kematian ibu di seluruh populasi ibu hamil. Pada  
Tahun 2019 di Puskesmas Iwoimendaa Kabupaten Kolaka sebanyak 51,63% ibu hamil  
mengalami anemia, dan pada tahun 2020 bulan Oktober angka anemia mengalami  
peningkatan menjadi 62,98%. Semua layanan masyarakat dalam situasi pandemi  
Covid-19 ini banyak mengalami pembatasan termasuk pelayanan kesehatan maternal  
dan neonatal sehingga resiko meningkatnya angka kejadian anemia pada ibu hamil.  
Tujuan penelitian untuk mengetahui upaya pencegahan anemia ibu hamil pada masa  
pandemi Covid-19 di Puskesmas Iwoimendaa Kabupaten Kolaka. Metode penelitian  
ini adalah studi analitik kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel  
pada penelitian ini adalah ibu hamil di Puskesmas Iwoimendaa yang berjumlah 100  
orang. Data dianalisis menggunakan uji Chi square. Berdasarkan hasil analisis  
menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara upaya pencegahan anemia dengan  
gizi (p value = 0,035), pola makan (p value = 0,001), dukungan keluarga (p value =  
0,001), kepatuhan konsumsi tablet Fe (p value = 0,029). Variabledominandengan upaya  
pencegahan anemia pada masa pandemi covid-19 adalah pengetahuan tentang gizi,  
pola makan, dukungan keluarga dan kepatuhan konsumsi tablet Fe. Petugas Kesehatan  
dalam masa pandemi covid-19 ini dapat menyusun strategi yang tepat agar ibu hamil  
dapat mengakses pelayanan antenatal, informasi tentang kesehatan ibu hamil dan  
pemberian tablet fe.  
ISSN 2548-2246 (online)  
ISSN 2442-9139 (print)  
Edited by:  
Paramitha AmeliaK  
Reviewedby:  
Ririn Ariyanti  
*Correspondence : Gita Patria  
Sumailan  
Received :10 Juli 2021  
Accepted : 15 Juli 2021  
Published :04 Oktober 2021  
Citation : Gita Patria Sumailan  
(2021)  
Analisis Upaya Pencegahan  
Anemia Ibu Hamil pada Masa  
Pandemi Covid 19.  
MidwiferiaJurnal Kebidanan. 7:2.  
Doi :  
Kata kunci : upaya pencegahan, anemia, ibu hamil, pandemic Covid-19  
10.21070/midwiferia.v7i2.1631  
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2  
66 |  
RESEARCH ARTICLE  
Published: 04 Oktober 2021  
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1631  
ABSTRACT  
Anemia in pregnant women is a global problem that has an impact on the mother and  
fetus. Anemia during pregnancy is associated with maternal morbidity and indirect  
cause of maternal death in the entire population of pregnant women. In 2019 at the  
Iwoimendaa Health Center, Kolaka Regency many as 51.63%, pregnant women  
experienced anemia, and in October 2020, the anemia rate increased to 62.98%. All  
public services in this Covid-19 pandemic situation experienced many restrictions  
including maternal and neonatal health services the risk of increasing the incidence of  
anemia in pregnant women. Objective:efforts to prevent anemia in pregnant women  
during the Covid-19 pandemic at the Iwoimendaa Health Center, Kolaka Regency.  
Methodology: This research design is a quantitative analytic study with Cross  
Sectional approach. The sample totaling 100 pregnant women, people. Data were  
analyzed using Chi square test. Results: the analysis was significant relationship  
between efforts to prevent anemia and nutrition (p value = 0.035), diet (p value =  
0.001), family support (p value = 0.001), adherence to Fe tablet consumption (p value  
= 0.001). 0.029 Conclusion: dominant variable with efforts to prevent anemia during  
the covid-19 pandemic is knowledge about nutrition, diet, family support and  
adherence to Fe tablet consumption. During this COVID-19 pandemic, health workers  
can develop appropriate strategies that pregnant women can access antenatal  
services, information about the health of pregnant women and the provision of Fe  
tablets.  
Keywords : Prevention efforts, anemia, pregnant women, Covid-19 pandemic  
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2  
67 |  
RESEARCH ARTICLE  
Published: 04 Oktober 2021  
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1631  
1. PENDAHULUAN  
Selain karena proses fisiologis, kasus anemia  
dalam kehamilan 75%-90% disebabkan oleh  
Anemia pada ibu hamil masih menjadi  
masalah global yang menimbulkan dampak bagi  
ibu dan janin. Anemia pada masa kehamilan  
dikaitkan dengan angka kesakitan ibu dan  
penyebab tidak langsung kematian ibu di seluruh  
populasi ibu hamil (Daru et al, 2018). Anemia  
merupakan kondisi kadar hemoglobin di bawah  
12 g/dl untuk wanita tidak hamil pada usia  
reproduksi (15-49 tahun) dan di bawah 11 g/dl  
untuk wanita hamil trimester 1 dan 3 serta 10,5  
g/dl pada trimester 2 (Saifuddin, 2015). Menurut  
Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI Tahun  
2016-2017, 1 dari 5 ibu hamil mengalami anemia  
dan 7 dari 10 ibu hamil mengalami kekurangan  
Anemia defisiensi besi masih tinggi  
prevalensinya akibat praktik pencegahan anemia  
yang rendah pada ibu hamil. Faktor utama  
penyebab anemia defisiensi besi pada ibu hamil  
antara lain pola makan yang buruk selama  
kehamilan, kepatuhan yang rendah dalam  
mengkonsumsi tablet tambah darah serta  
ketidakteraturan dalam melakukan pemeriksaan  
selama kehamilan termasuk pemilihan makanan  
dipengaruhi oleh pengetahuan, kepercayaan dan  
persepsi tentang nutrisi dan kesehatan (Zhang et  
al, 2018).  
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar  
(Riskesdas) Tahun 2018, angka anemia pada ibu  
hamil mencapai 48,9 persen. Sementara target  
global nutrisi tahun 2025 adalah menurunkan  
angka anemia pada wanita usia subur (WUS)  
hingga mencapai 50 persen. Target Indonesia  
tahun 2025 berdasarkan data Riskesdas 2018  
setidaknya harus menurunkan persentase ibu  
hamil penderita anemia menjadi sebesar 19  
persen. Penyebab anemia dalam kehamilan  
utamanya adalah terjadinya proses hemodilusi  
yang terjadi pada awal trimester 2 dan mencapai  
puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu.  
Kabupaten Kolaka merupakan salah satu  
wilayah di Provinsi Sulawesi Tenggara yang  
memiliki peningkatan kasus anemia pada ibu  
hamil cukup tinggi. Jumlah kasus anemia pada ibu  
hamil di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2017  
adalah 23% dari jumlah ibu hamil, sedangkan  
jumlah kasus anemia pada ibu hamil di Kabupaten  
Kolaka Timur adalah 21% dari jumlah ibu hamil  
(Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara, 2017),  
pada tahun 2019 angka ini mengalami  
peningkatan menjadi 32%. Berdasarkan data dari  
bagian gizi Puskesmas didapatkan persentasi  
kasus anemia pada ibu hamil pada tahun 2019  
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2  
68 |  
RESEARCH ARTICLE  
Published: 04 Oktober 2021  
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1631  
adalah 51,63%, sampai dengan Oktober 2020,  
angka ini meningkat menjadi 62,98%. Hasil studi  
pendahuluan yang dilakukan di Posyandu,  
didapatkan informasi 5 dari 7 ibu hamil  
menyatakan sudah tidak mengkonsumsi tablet  
tambah darah sejak 3 bulan yang lalu karena tidak  
berani melakukan pemeriksaan di Puskesmas  
akibat adanya pandemi Covid 19.  
ibu menjadi berkurang. Pandemi Covid 19  
menyebabkan perubahan besar dalam protokol  
pemeriksaan di pelayanan kesehatan yang  
mengacu pada protokol kesehatan di fasilitas  
pelayanan kesehatan yang dikeluarkan oleh  
Kementrian Kesehatan (Kompas, 2020).  
2. METODE PENELITIAN  
Penelitian ini merupakan jenis penelitian  
kuantitatif analitik dengan rancangan penelitian  
cross sectional. Rancangan ini dipilih untuk  
menilai upaya pencegahan anemia ibu hamil pada  
masa pandemi covid-19. Pengambilan sampel  
menggunakan teknik Accidental Sampling  
dengan jumlah sampel 100 ibu hamil.  
Pengambilan data dilakukan pada suatu waktu  
tertentu dengan cara wawancara menggunakan  
kuesioner. Penelitian dilakukan di wilayah kerja  
Puskesmas Iwoimendaa Kabupaten Kolaka.  
Variabel adalah perilaku atau karakteristik  
yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu  
(benda, manusia, dan lain-lain) (Nursalam, 2011).  
Dalam situasi pandemi Covid-19 ini, banyak  
pembatasan hampir ke semua layanan masyarakat  
termasuk pelayanan kesehatan maternal dan  
neonatal. Dampak yang timbul adalah ibu hamil  
menjadi enggan ke puskesmas atau fasiltas  
pelayanan kesehatan lainnya karena takut tertular,  
adanya anjuran menunda pemeriksaan kehamilan  
dan kelas ibu hamil, serta adanya ketidaksiapan  
layanan dari segi tenaga dan sarana prasarana  
termasuk Alat Pelindung Diri (Kemenkes RI,  
2020).  
Kondisi pandemi ini meningkatkan risiko  
kenaikan angka anemia di kalangan ibu hamil  
khususnya, karena selain tidak rutin meminum  
tablet tambah darah juga melemahnya kondisi  
perekonomian sehingga diprediksi asupan nutrisi  
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2  
69 |  
RESEARCH ARTICLE  
Published: 04 Oktober 2021  
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1631  
3. HASIL PENELITIAN  
2) Hasil Bivariat  
1) Hasil Univariat  
Tabel 1 Upaya Pencegahan Anemia Ibu Hamil  
pada Masa Pandemi Covid 19  
Hubungan Faktor Yang Memengaruhi Upaya  
Pencegahan Anemia Ibu Hamil Pada Masa  
Pandemi Covid-19  
Variabel  
Upaya Pencegahan  
Anemia  
p
OR  
Upaya Pencegahan  
Anemia  
F
%
value  
Baik  
Kurang  
Baik  
Kurang  
57  
43  
57  
43  
Pengetahuan Gizi  
Baik  
10  
(27,8%)  
26 (72,2%)  
31 (48,4%)  
0,035  
0,001  
2,768  
4,224  
Kurang  
33  
(51,6%)  
Tabel 2 Faktor Yang Memengaruhi Upaya  
Pencegahan Anemia Ibu Hami Pada Masa  
Pandemi Covid-19  
Pola Makan  
Baik  
Pengetahuan Gizi  
F
36  
64  
F
42  
58  
F
%
36  
64  
%
42  
58  
%
10  
(23,8%)  
9
32 (76,2%)  
Baik  
Kurang  
Pola Makan  
Baik  
25  
(43,1%)  
Kurang  
(30%)  
Dukungan  
Keluarga  
Baik  
Kurang  
10  
(23,3%)  
33  
0,001  
0,029  
4,538  
3,508  
33 (76,7%)  
24 (42,1%)  
Dukungan  
Keluarga  
Baik  
Kurang  
(56,9%)  
43  
57  
F
43  
57  
%
Kurang  
Kepatuhan  
Konsumsi Fe  
Baik  
Kepatuhan  
Konsumsi Fe  
Baik  
5
18 (78,3%)  
39 (50,6%)  
(21,7%)  
38  
(49,4%)  
Kurang  
23  
77  
23  
77  
Kurang  
Sebagian besar ibu hamil dengan  
pengetahuan tentang gizi kurang yaitu 33  
(51,6%) memiliki upaya pencegahan anemia  
kurang. Hasil analisis chi square didapatkan nilai  
ρValue = 0,035 artinya ada hubungan yang  
signifikan antara pengetahuan tentang gizi  
dengan upaya pencegahan anemia. Nilai OR  
menunjukkan bahwa ibu yang memiliki  
pengetahuan tentang gizi kurang memiliki  
peluang 2,768 kali lebih besar kurang memiliki  
Berdasarkan Tabel 1 diketahui ibu hamil  
(57%) memiliki upaya pencegahan anemia di  
masa pandemi covid-19 ini dengan kategori baik,  
ibu hamil sebanyak 64 (64%) memiliki  
pengetahuan tentang gizi kurang, mayoritas ibu  
memiliki pola makan kurang yaitu 58 (58%), 57  
(57%) ibu hamil memiliki dukungan keluarga  
yang kurang, dan 77 (77%) kurang patuh dalam  
mengkonsumsi tablet Fe.  
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2  
70 |  
 
RESEARCH ARTICLE  
Published: 04 Oktober 2021  
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1631  
upaya pencegahan anemia. Mayoritas ibu hamil  
dengan pola makan kurang baik, terdapat 33  
(56,9%) yang memiliki upaya pencegahan  
anemia kurang.  
tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe  
memiliki peluang 3,508 kali lebih besar kurang  
memiliki upaya pencegahan.  
Hasil analisis chi square didapatkan nilai  
ρValue = 0,001 berarti ada hubungan yang  
signifikan antara pola makan dengan upaya  
pencegahan anemia. Nilai OR menunjukkan  
bahwa ibu dengan pola makan kurang memiliki  
peluang 4,224 kali lebih besar kurang memiliki  
upaya pencegahan anemia. Mayoritas ibu hamil  
yang mempunyai dukungan keluarga kurang,  
sebanyak 33 (57,9%) kurang memiliki upaya  
pencegahan anemia.  
4. PEMBAHASAN  
Hubungan Pengetahuan Tentang Gizi dengan  
Upaya Pencegahan Anemia Ibu Hamil Pada Masa  
Pandemi Covid 19  
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan  
yang signifikan antara pengetahuan tentang gizi  
dengan upaya pencegahan anemia. Hasil  
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang  
dilakukan oleh Chandra et al, (2019)  
menunjukkan ada hubungan yang signifikan  
antara pengetahuan ibu dengan kejadian anemia  
dalam kehamilan. Sejalan dengan hasil penelitian  
Mariza (2015) bahwa ada hubungan yang  
bermakna antara pengetahuan ibu dengan  
kejadian anemia.  
Hasil analisis chi square didapatkan nilai  
ρValue = 0,001 artinya ada hubungan yang  
signifikan antara dukungan keluarga dengan  
upaya pencegahan anemia. Nilai OR  
menunjukkan bahwa ibu hamil dengan dukungan  
keluarga yang kurang memiliki peluang 4,538  
kali lebih besar kurang memiliki upaya  
pencegahan anemia. Sebagian besar ibu hamil  
yang tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe,  
sebanyak 39 (50,6%) memiliki upaya  
pencegahan baik.. Hasil analisis chi square  
didapatkan nilai ρValue = 0,029 artinya ada  
hubungan yang signifikan antara kepatuhan  
konsumsi tablet Fe dengan upaya pencegahan  
anemia. Nilai OR menunjukkan bahwa ibu hamil  
Salah satu upaya pencegahan anemia adalah  
memiliki perilaku mencari informasi tentang gizi  
selama kehamilan. Pengetahuan ini dapat  
diperoleh melalui membaca buku KIA, mengikuti  
kelas ibu dan pemberian edukasi oleh petugas  
kesehatan saat melakukan kunjungan antenatal.  
Pada masa pandemi Covid-19 ini, upaya ibu  
mendapatkan informasi tentang gizi dapat  
diperoleh melalui membaca buku KIA dan  
mencari informasi melalui media baik secara  
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2  
71 |  
RESEARCH ARTICLE  
Published: 04 Oktober 2021  
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1631  
online maupun media televisi dan radio, namun  
dari hasil penelitian didapatkan masih rendahnya  
pemenfaatan buku KIA oleh ibu hamil untuk  
mencari informasi tentang kesehatan, dan ibu  
hamil lebih banyak memilih mencari informasi  
melalui media dan mendapatkan edukasi  
langsung oleh bidan (Hanum dan Safitri, 2018).  
Ibu hamil yang memiliki pengetahuan gizi  
kurang akan berperilaku memilih makanan yang  
menarik panca indra dan tidak memilih menu  
berdasarkan nilai gizi makanan tersebut.  
Sebaliknya mereka yang memiliki pengetahuan  
baik cenderung lebih banyak menggunakan  
rasional dan pengetahuan tentang nilai gizi  
makanan tersebut sehingga asupan gizi akan  
meningkat (Chandra et al, 2019). Menurut asumsi  
peneliti, ibu hamil yang memiliki pengetahuan  
tentang gizi yang baik akan memiliki perilaku  
sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki, dalam  
hal ini perilaku pencegahan anemia selama  
kehamilan. melalui membaca buku KIA dan  
mencari informasi melalui media baik secara  
online maupun media televisi dan radio.  
dengan penelitian Yuliani (2018) menunjukkan  
terdapat hubungan yang signifikan antara pola  
makan dengan kejadian anemia pada kehamilan.  
Sejalan dengan hal tersebut, Ghozali (2018)  
menyatakan ada hubungan yang bermakna antara  
pola makan dengan kejadian anemia. Pola makan  
yang tidak seimbang akan menyebabkan  
ketidakseimbangan zat gizi yang masuk kedalam  
tubuh dan dapat menyebabkan terjadinya  
kekurangan gizi atau sebaliknya pola konsumsi  
yang tidak seimbang juga mengakibatkan zat gizi  
tertentu berlebih dan menyebabkan terjadinya gizi  
lebih (Waryana, 2010).  
Menurut BPS tahun 2017, pengeluaran untuk  
konsumsi pangan jenis hewani dan susu berkisar  
masih sangat rendah yaitu 4,7% -7,7% dari total  
diet harian sedangkan pengeluaran untuk  
konsumsi makanan dan minuman cepat saji  
meningkat menjadi 32,7%. Berdasarkan hasil  
Riskesdas 2018, 95,5% penduduk Indonesia  
berusia > 5 tahun kurang mengkonsumsi buah dan  
sayuran. Pola makan yang tidak sesuai dengan  
anjuran menu gizi seimbang ini, menyebabkan  
permasalahan gizi diantaranya adalah kekurangan  
energi kronis dan anemia.  
Hubungan Pola Makan dengan Upaya  
Pencegahan Anemia Ibu Hamil Pada Masa  
Pandemi Covid-19  
Pada saat kondisi pandemi covid-19 seperti  
ini, harga bahan makanan meningkat sementara  
penghasilan masyarakat turun yang menyebabkan  
masyarakat khususnya ibu hamil menyesuaikan  
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan  
yang signifikan antara pola makan dengan upaya  
pencegahan anemia. Hasil penelitian ini sesuai  
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2  
72 |  
RESEARCH ARTICLE  
Published: 04 Oktober 2021  
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1631  
kemampuan daya beli dengan makanan yang  
dikonsumsi, yang dapat berdampak pada  
kesehatan ibu hamil.. Menurut asumsi peneliti,  
kebiasaan pola makan di Indonesia cenderung  
antara ayah anak dan suami istri. Dukungan yang  
diperoleh oleh ibu hamil akan membuatnya lebih  
tenang dan nyaman dalam kehamilannya. Hal ini  
akan memberikan kehamilan yang sehat.  
Dukungan keluarga yang dapat di berikan agar  
kehamilan berjalan lancar antara lain memberikan  
lebih  
sedangkan jenis makanan protein hewani dan  
sayuran masih cukup rendah tingkat  
banyak  
mengandung  
karbohidrat,  
dukungan  
pada  
ibu  
untuk  
menerima  
konsumsinya, selain itu kondisi perekonomian  
yang melemah menyebabkan daya beli menurut  
sehingga berpengaruh pada pola makan keluarga  
di Indonesia.  
kehamilannya, memberi dukungan pada ibu untuk  
menerima dan mempersiapkan peran sebagai  
ibu,memberi dukungan pada ibu untuk  
menghilangkan rasa takut dan cemas terhadap  
persalinan, memberi dukungan pada ibu untuk  
menciptakan hubungan yang kuat antara ibu dan  
anak yang di kandungnya melalui perawatan  
kehamilan dan persalinan yang baik,menyiapkan  
keluarga lainnya untuk menerima kehadiran  
anggota keluarga baru (Dagun, 2013).  
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Upaya  
Pencegahan Anemia Ibu Hamil Pada Masa  
Pandemi Covid-19  
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan  
yang signifikan antara dukungan keluarga dengan  
upaya pencegahan anemia. Hasil penelitian ini  
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh  
Uduk (2018), didapatkan hubungan yang  
bermakna antara dukungan suami dengan  
kejadian anemia pada ibu hamil. Sejalan dengan  
penelitian tersebut, Hardaniyati (2018) juga  
menyatakan ada hubungan yang signifikan antara  
dukungan suami dengan status anemia ibu hamil.  
Peran keluarga khususnya suami, sangat  
diperlukan bagi seorang wanita hamil.  
Keterlibatan dan dukungan yang diberikan suami  
kepada kehamilan akan mempererat hubungan  
Menurut asumsi peneliti, kurangnya  
dukungan suami/keluarga dapat disebabkan  
akibat kurang efektifnya komunikasi antara suami  
istri maupun antar anggota keluarga. Ibu hamil  
tidak dapat menyampaikan harapan dan  
keinginannya  
dengan  
baik  
sehingga  
suami/keluarga tidak memahami kebutuhan ibu.  
Pada masa pandemi covid-19 ini, dimana  
keluarga lebih sering berkumpul di rumah,  
diharapkan dapat memperbaiki komunikasi di  
dalam keluarga sehingga ibu hamil mendapatkan  
dukungan yang dibutuhkan selama kehamilan.  
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2  
73 |  
RESEARCH ARTICLE  
Published: 04 Oktober 2021  
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1631  
besi selama kehamilannya. Kebutuhan besi yang  
tinggi terus meningkat terutama pada trimester  
II-III kehamilan, yaitu sekitar 3,5 mg saat  
mendekati akhir trimester II dan 7 mg per hari  
pada trimester III. Jika kebutuhan tersebut tidak  
dapat terpenuhi melalui diet harian akan terjadi  
mobilisasi cadangan besi tubuh. Sebagian besar  
Ibu hamil memiliki cadangan besi tubuh yang  
rendah sehingga rentan mengalami defisiensi  
besi atau anemia (Ani, 2013).  
Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe  
dengan Upaya Pencegahan Anemia Ibu Hamil  
Pada Masa Pandemi Covid-19  
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan  
yang signifikan antara kepatuhan konsumsi tablet  
Fe dengan upaya pencegahan anemia. Hasil  
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang  
dilakukan oleh Fajrin (2020) yaitu ada hubungan  
yang signifikan antara kepatuhan konsumsi tablet  
Fe dengan kejadian anemia. Hal ini sejalan  
dengan penelitian Yanti (2016) yang menyatakan  
kepatuhan konsumsi tablet Fe merupakan faktor  
yang paling dominan dalam pencegahan anemia.  
Ibu hamil yang tidak patuh dalam mengkonsumsi  
tablet Fe akan  
Tablet Fe adalah garam besi dalam bentuk  
tablet / kapsul yang apabila dikonsumsi secara  
teratur dapat meningkatkan jumlah sel darah  
merah. Wanita hamil mengalami hemodilusi  
sehingga memerlukan tambahan zat besi untuk  
meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk  
sel darah merah janin, Ahmed et al (2018)  
meningkatkan kejadian anemia rata-rata sebesar  
8,6 kali dibandingkan dengan yang patuh  
mengkonsumsi tablet Fe.  
menunjukkan  
faktor  
dominan  
yang  
memengaruhi penurunan kadar hemoglobin pada  
masa kehamilan adalah adanya proses  
hemodilusi.  
Di Indonesia, program pencegahan anemia  
pada Ibu hamil yaitu dengan memberikan  
suplemen Fe sebanyak 90 tablet selama masa  
kehamilan. Namun banyak ibu hamil yang  
menolak atau tidak mematuhi anjuran ini karena  
berbagai alasan sehingga prevalensi anemia pada  
Ibu hamil masih tinggi (Agustina, 2019).  
Menurut asumsi peneliti, rendahnya  
kepatuhan konsumsi tablet Fe disebabkan  
penelitian ini dilaksanakan pada masa pandemic  
yang menyebabkan sebagian ibu hamil tidak  
mengkonsumsi tablet Fe karena tidak melakukan  
pemeriksaan kehamilan dan juga tidak mendapat  
informasi bagaimana mendapatkan tablet Fe  
tanpa harus melakukan ANC. Selain itu,  
Seorang Ibu disebut patuh minum tablet Fe  
apabila ≥ 90% dari jumlah seharusnya telah  
diminum. Ibu hamil membutuhkan 1000 mg zat  
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2  
74 |  
RESEARCH ARTICLE  
Published: 04 Oktober 2021  
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1631  
pemahaman dan penerimaan terkait efek  
samping tablet Fe bagi sebagian responden  
masih kurang, kesadaran yang kurang mengenai  
pentingnya tablet besi dan ancaman bahaya  
anemia bagi Ibu hamil dan bayi.  
Amanupunnyo Notesya Astri et al, Analisis  
Faktor Penyebab Anemia pada Ibu Hamil di  
PuskesmasKairatu Seram Barat. Jurnal  
Aisyah; Jurnal Ilmu Kesehatan; Vol. 3, No.  
2, Desember 2018.  
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan  
Kementerian  
Kesehatan  
RI.  
Riset  
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013.  
Laporan Nasional. Jakarta : Kementerian  
Kesehatan; 2013.  
5. KESIMPULAN  
Faktor yang berhubungan dengan upaya  
pencegahan anemia pada masa pandemi covid-19  
adalah pengetahuan tentang gizi, pola makan,  
dukungan keluarga dan kepatuhan konsumsi  
tablet Fe. Sebaiknya petugas kesehatan dapat  
menyusun strategi yang tepat agar ibu hamil dapat  
mengakses pelayanan antenatal, informasi tentang  
kesehatan ibu hamil dan pemberian tablet fe dalam  
masa pandemi covid-19 ini.diharapkan kepada ibu  
hamil untuk tetap meningkatkan kepatuhannya  
untuk konsumsi tablet Fe dan tetap menjaga  
asupan.  
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan  
Kementerian Kesehatan Riset Kesehatan  
Dasar (Riskesdas) 2018. Laporan Nasional.  
Jakarta : Kementerian Kesehatan; 2018.  
Daru J, Zamora J, Félix BMF, Vogel J, Oladapo  
OT, Morisaki N, et al. Risk of Maternal  
Mortality in Women with Severe Anaemia  
during Pregnancy and Post Partum : A  
Multilevel Analysis. Lancet Glob Health.  
2018 ; 6 (5) : e548 - e554.  
Direktorat Kesehatan Keluarga Direktorat  
Jenderal Kesehatan Masyarakat. Pedoman  
Bagi Ibu Hami, Bersalin, Nifas Dan Bayi  
Baru Lahir Di Era Pandemi Covid 19. 2020.  
Garno Chairani, Santy Irene Putri, Suhartik  
Hubungan Kualitas Tidur Dan Konsumsi  
Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Ibu  
Hamil Jurnal Informasi Kesehatan  
Indonesia, Vol. 6, No. 1, 2020 : 19-25.  
6. REFERENSI  
Ahmad N, Kalakoti P, Bano R, Aarif SM. The  
Prevalence of Anaemia and Associated  
Factors in Pregnant Women in a Rural  
Indian Community. Med J Aust. 2010 ; 3 :  
276-80.  
Gebre, A., & Mulugeta, A. Prevalence of anemia  
and associated factors among pregnant  
women in NorthWestern Zone of Tigray,  
Northern Ethiopia: A cross-sectional study.  
Anemia.  
Almatsier S, Soetardjo S, Soekatri M. Gizi  
Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta:  
Gramedia Pustaka Utama ; 2011.  
Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT.  
Gramedia Pustaka Utama ; 2013.  
Haryani Sri, Darmawati, Pencegahan Anemia  
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2  
75 |  
 
RESEARCH ARTICLE  
Published: 04 Oktober 2021  
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1631  
Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Kuta Baro  
Aceh Besar. JIM FKEP Vol. IV No. 1,  
2019.  
Sarwono Prawirohardjo.  
Sivanganam Sinthu, Wayan Weta Gambaran  
tingkat kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi  
tablet besi di wilayah kerja puskesmas  
Sidemen Intisari Sains Medis Volume 8,  
Number 2 : 135-138P-ISSN : 2503-3638, E-  
ISSN : 2089-9084, 2017.  
Husna Wahidatul. Determinan Kejadian Anemia  
Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Bajeng  
Kabupaten Gowa Fakultas Kedokteran dan  
Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar  
2019.  
Sukmawati, Lilis Mamuroh2 Furkon Nurhakim  
Pengaruh Edukasi Pencegahan dan  
Penanganan Anemia Terhadap Pengeahuan  
dan Sikap Ibu Hamil ISSN:2338-7246,e-  
Intan Parulian Tiurma Roosleyn. (2016) Strategi  
Dalam Penanggulangan Pencegaha Anemia  
Pada Kehamilan. Jakarta : Jurnal ilmiah  
Widya, volume 3 nomor 3.  
ISSN  
:
2528-223942  
Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Pemerintah  
No. 75 tentang Angka Kecukupan Gizi yang  
Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. 2013.  
Sulastri, Arina Maliya, Endang Zulaicha S. Model  
Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil Untuk  
Menurunkan Perdarahan Post Partum.  
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. VII No. 1  
April 2019.  
Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan RI  
Tahun 2017. Jakarta : Kementerian  
Kesehatan; 2018. Mason JB, Shrimpton R,  
Saldanha LS, Ramakrishnan U, Victora CG,  
Girard AW, et al. The First 500 Days of  
Life: Policies to Support Maternal  
Nutrition. Global Health Action. 2014 ; 6  
(7) : 23623 : 1 - 8.  
Uduk Gaudensiana. Hubungan dukungan suami  
dengan kejadian anemia pada ibu hamil di  
Puskesmas Atambua Selatan Kecamatan  
Belu Nusa Tenggara Timur. Skripsi  
Perputakaan Universitas Airlangga 2017.  
Oumer Abdu, Arif Hussein. Knowledge, Attitude  
and Practice of Pregnant Mothers towards  
Preventions of Iron Deficiency Anemia in  
Ethiopia: Institutional Based Cross  
Sectional  
Study.  
diakses tangga; 2 desember 2020.  
Saifuddin, A.B. (2015). Buku Acuan Nasional  
Pelayanan Kesehatan Maternal dan  
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka  
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2  
76 |