RESEARCH ARTICLE  
Published: 04 Oktober 2021  
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1632  
Faktor faktor yang Berhubungan dengan Keteraturan ANC  
Factors Associated with ANC Regularity  
Monique Nada Humairoh1), Paramitha Amelia K, Rafhani Rosyidah  
Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah  
Sidoarjo  
ABSTRAK  
Antenatal Care (ANC) menjadi komponen pelayanan kesehatan ibu hamil terpenting  
untuk memantau kemajuan kehamilan. Studi pendahuluan di Puskesmas Krian bulan  
November 2019 sebanyak 6 ibu hamil, didapatkan 4 ibu hamil yang tidak pernah  
melakukan ANC (66%) dan 2 ibu hamil yang sudah melakukan ANC (34 %). Tujuan  
penelitian untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keteraturan ANC.  
Desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam  
penelitian adalah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ANC di Klinik Satria  
Namira Husada 49 sejak bulan Oktober 2019 - Oktober 2020 sebanyak 113 dengan  
kriteria Ibu hamil dengan usia kehamilan 37 - 40 minggu sehingga didapatkan 65  
sampel. Sampel yang di gunakan nonprobablity sampling, teknik sampel purposive  
sampling. Penelitian menggunakan data sekunder dari PWS-KIA. Hasil penelitian  
didapatkan ibu hamil yang tidak teratur ANC hampir seluruhnya (88%) usia 20-35  
tahun, hampir seluruhnya (89%) ibu hamil tidak bekerja, hampir seluruhnya (88%) ibu  
hamil yang tidak teratur ANC yaitu pendidikan menengah dan tinggi, hampir  
seluruhnya (83%) ibu hamil multigravida, sebagian besar (57%) ibu hamil yang tidak  
teratur ANC yaitu dengan jarak kehamilan >2 tahun. Hasil penelitian didapatkan tidak  
ada hubungan antara usia, pekerjaan, pendidikan, paritas, dan jarak kehamilan dengan  
keteraturan kunjungan Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil di Klinik Satria Namira  
Husada 49 Buduran Sidoarjo. Diharapakan penelitian bisa memberi pengetahuan  
kepada ibu hamil tentang keteraturan kunjungan ANC yang dilakukan minimal 4  
(empat) kali selama masa kehamilan, yaitu 1 kali pemeriksaan pada trimester pertama,  
1 kali pemeriksaan pada trimester kedua, dan 2 kali pemeriksaan pada trimester ketiga.  
ISSN 2548-2246 (online)  
ISSN 2442-9139 (print)  
Edited by:  
Paramitha AmeliaK  
Reviewedby:  
Suyani  
*Correspondence : Monique Nada  
Humairo  
Received :10 Juni 2021  
Accepted : 15 Juni 2021  
Published :04 Oktober 2021  
Citation : Monique Nada Humairo  
(2021)  
Faktor faktor yang Berhubungan  
dengan Keteraturan ANC.  
MidwiferiaJurnal Kebidanan. 7:2.  
Doi :  
10.21070/midwiferia.v7i2.1632  
Kata kunci : keteraturan ANC, faktor yang mempengaruhi  
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2  
77 |  
RESEARCH ARTICLE  
Published: 04 Oktober 2021  
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1632  
ABSTRACT  
Antenatal Care (ANC) is the most important component of maternal health services  
for pregnancy progress. A preliminary study at the Krian health center in November  
2019 as many as six pregnant women founded 4 pregnant women who had never done  
ANC (66%) and two pregnant women who had done ANC (34%). The purpose of the  
study was to determine factors associated with ANC regularity. The research used  
quantitative research design with Cross Sectional approach. The population in this  
study were pregnant women who performed ANC examinations at Satria Namira  
Husada Clinic 49 start from October 2019-October 2020 as many as 113 with the  
criteria for pregnant women with a gestational age of 37-40 weeks so that 65 samples  
were obstained. The sample used is non-probablility sampling, the sampling technique  
is purposive sampling. The study used secondary data from PWS-KIA. The result of  
the research showed that almost all (88%) of ANC irregular pregnant women it was  
20-35 years old, almost all (89%) pregnant women do not work, almost all (88%)  
pregnant woman did not undergo ANC were middle and high education, almost all  
(83%) of pregnant women multigravida, most (57%) pregnant women did not undergo  
ANC irregularities were with a pregnant interval > 2 years. The conclusion is there is  
no relationship between age, occupation, education, parity, and pregnancies and the  
regularity of Antenatal Care (ANC) visits pregnant women at Satria Namira Husada  
Clinic 49 Buduran, Sidoarjo, East Java. This study is expected to provide knowledge  
to pregnant women about the regularity of ANC visits carried out at least 4 (four) times  
during pregnancy, namely 1 examination in the first trimester, 1 examination in the  
second trimester, and 2 examinations in the third trimester.  
Keywords : Regularity of ANC, factors affecting  
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2  
78 |  
RESEARCH ARTICLE  
Published: 04 Oktober 2021  
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1632  
1. PENDAHULUAN  
usia yang lebih muda atau terlalu tua. Sehingga  
ibu dengan usia produktif memiliki motivasi lebih  
dalam memeriksakan kehamilannya (Rachmawati  
et al., 2017).  
Antenatal Care (ANC) adalah komponen  
pelayanan kesehatan ibu hamil terpenting untuk  
meminimalkan serta menurunkan Angka  
Kematian Ibu. Pelayanan Antenatal Care  
dilaksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan  
kepada ibu secara berkala selama kehamilan  
untuk memantau kemajuan kehamilan, untuk  
memastikan kesehatan ibu dan janin tumbuh dan  
berkembang dengan baik, mengenal secara dini  
adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang  
terjadi selama kehamilan agar dapat tumbuh dan  
berkembang secara normal (Kementerian  
Kesehatan RI, 2010).  
Paritas adalah banyaknya jumlah kelahiran  
hidup yang dialami oleh seorang wanita. Ibu  
dengan jumlah paritas yang tinggi tidak terlalu  
khawatir dengan kehamilannya lagi sehingga  
menurunkan angka kunjungannya, sedangkan ibu  
dengan kehamilan pertama merasa Antenatal  
Care (ANC) merupakan sesuatu yang baru  
sehingga ibu memiliki motivasi yang lebih tinggi  
dalam pelaksanaannya (Rachmawati, Puspita and  
Cania, 2017).  
Kunjungan ANC dengan memperhatikan  
tujuan pengawasan antenatal dijadwalkan  
pemeriksaan yaitu pada usia kehamilan 0-27  
minggu di lakukan 1 bulan sekali, pada usia  
kehamilan 28-36 minggu dilakukan 2 minggu  
sekali, dan pada usia kehamilan 37-40 minggu  
dilakukan 1 minggu sekali (Manuaba, 2012).  
Pendidikan seseorang menentukan seberapa  
besar pengetahuan yang dimilikinya. Ibu hamil  
yang berpendidikan memiliki pemahaman yang  
lebih mengenai masalah kesehatan sehingga  
memengaruhi  
sikap  
mereka  
terhadap  
kehamilannya sendiri maupun pemenuhan  
gizinya selama hamil (Ningsih, 2018).  
Faktor-faktor  
yang  
mempengaruhi  
Ibu hamil yang bekerja dengan aktivitas  
tinggi dan padat lebih memilih untuk  
mementingkan karirnya dibandingkan dengan  
kesehatannya sendiri, sehingga sulit untuk patuh  
dalam melakukan kunjungan ANC dibandingkan  
dengan ibu rumah tangga yang memiliki waktu  
yang lebih luang untuk dapat mengatur dan  
keteraturan Antenatal Care antara lain Paritas,  
Usia, Pengetahuan, Sikap, Pekerjaan, Social  
Budaya, Geografis, Informasi, Dukungan,  
Pendidikan (Depkes RI, (2010).  
Usia memengaruhi pola pikir seseorang. Ibu  
dengan usia produktif (20-35 tahun) dapat berfikir  
lebih rasional dibandingkan dengan ibu dengan  
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2  
79 |  
RESEARCH ARTICLE  
Published: 04 Oktober 2021  
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1632  
menjadwalkan kunjungan ANC secara optimal  
(Wulandatika, 2017).  
penelitian ini yaitu ibu hamil yang melakukan  
pemeriksaan ANC di Klinik Satria Namira  
Husada 49 sejak bulan Oktober 2019-Oktober  
2020 sebanyak 113 ibu hamil dengan kriteria  
sampel Ibu hamil dengan usia kehamilan 37-40  
minggu, sehingga didapatkan 65 sampel.  
Jarak kehamilan yang dekat dapat  
meningkatkan resiko terjadinya komplikasi pada  
ibu hamil sehingga hal ini semakin meningkatkan  
frekuensi  
kunjungan  
antenatalnya  
(Wulandatika,2017).  
Pemilihan sampel yang di gunakan nonprobablity  
sampling dengan teknik sampel purposive  
sampling. Data penelitian merupakan data  
sekunder yang di dapat dari data PWS-KIA.  
Analisis data dalam penelitian ini  
menggunakan analisis univariat dan bivariat.  
Variabel bebas yaitu usia ibu hamil, pekerjaan,  
pendidikan, paritas, dan jarak kehamilan.  
Variabel terikat yaitu keteraturan Antenatal Care  
(ANC). Uji statistik pada penelitian ini  
menggunakan uji exact fisher karena uji chi  
square tidak memenuhi syarat.  
Pemantauan wilayah setempat (PWS)  
kesehatan ibu dan anak (KIA) menggambarkan  
kualitas pelayanan kesahatan ibu hamil (Depkes  
RI, 2018). Cakupan ibu hamil K1 Provinsi Jawa  
Timur pada tahun 2018 adalah 99,44% sedangkan  
cakupan K4 sebesar 91,15%. Target K4 di  
Provinsi Jawa Timur adalah 100%. Cakupan  
pelayanan, baik K1 dan K4 di Kabupaten Sidoarjo  
pada tahun 2018 sebesar 99,60% dari target 100%  
Angka ini menggambarkan belum mencapai  
target K4 di Jawa Timur, indikator K4 termasuk  
indikator standar pelayanan minimal. Adapun  
target standar pelayanan minimal adalah 100%  
2. METODE PENELITIAN  
Penelitian ini merupakan jenis penelitian  
Desain penelitian ini termasuk penelitian  
kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional.  
Penelitian ini di laksanakan pada bulan Oktober  
2020 di Klinik Satria Namira Husada 49 Buduran  
Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Populasi dalam  
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2  
80 |  
RESEARCH ARTICLE  
Published: 04 Oktober 2021  
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1632  
3. HASIL PENELITIAN  
Tabel 2. Analisis bivariate variabel terikat  
Variabel  
Cakupan kunjungan ANC  
Tabel 1. Analisis univariate variabel bebas  
Teratu  
Tidak jumlah  
teratur  
P
value  
r
Variabel  
Frekuensi  
%
N
%
N
%
N
%
N
Usia  
Usia  
20-35 thn  
< 20 dan  
>35tahun  
Pekerjaan  
Bekerja  
Tidak  
26 40 31 48 57 88 0,449  
20-35 tahun  
< 20 tahun dan > 35 tahun  
Pekerjaan  
57  
8
88  
12  
2
3
6
9
8
12  
Bekerja  
7
11  
89  
3
5
4
6
7
11 1,000  
Tidak Bekerja  
Pendidikan  
Dasar (SD-SMP)  
Menengah dan tinggi  
(SMA dan PT)  
Paritas  
58  
25 38 33 51 58 89  
bekerja  
Pendidika  
n
8
57  
12  
88  
Dasar (SD-  
SMP)  
5
8
3
5
8
12 0,275  
Primigravida  
Multigravida  
Jarak kehamilan  
≤ 2 tahun  
11  
54  
17  
83  
Menengah 23 35 34 52 57 88  
dan tinggi  
(SMA dan  
PT)  
28  
37  
43  
57  
>2 tahun  
Paritas  
ANC  
Primi  
3
5
8
12 11 17 0,326  
Teratur  
Tidak Teratur  
28  
37  
43  
57  
gravida  
Multi  
25 38 29 45 54 83  
gravida  
Jarak  
kehamilan  
≤ 2 thn  
>2 thn  
Tabel 1. menunjukkan distribusi frekuensi  
variabel bebas dan terikat. Usia ibu hamil hampir  
seluruhnya burusia 20-35 tahun sebanyak 57  
(88%), pekerjaan hampir seluruhnya yang tidak  
bekerja sebanyak 58 (89%), distribusi pendidikan  
hampir seluruhnya berpendidikan menengah dan  
tinggi sebanyak 57 (88%), paritas hampir  
seluruhnya multigravida sebanyak 54 (83%),  
distribusi jarak kehamilan sebagian besar >2  
tahun sebanyak 37 (57%), dan sebagian besar ibu  
hamil tidak teratur melakukan kunjungan ANC  
sebanyak 37 (75%).  
11 17 17 26 28 43 0,622  
17 26 20 31 37 57  
Tabel 2. menunjukkan analisis variabel yakni  
analisis hubungan antara variabel bebas dengan  
variabel terikat. Hasil analisis data faktor usia,  
pendidikan, pekerjaan, paritas, dan jarak  
kehamilan tidak ada hubungan dengan  
keteraturan ANC. Keteraturan ANC tidak hanya  
berkaitan dengan faktor usia, pendidikan,  
pekerjaan, paritas, dan jarak kehamilan, namun  
ada beberapa faktor lain yang dapat  
mempengaruhi  
keteraturan  
ANC  
seperti  
pengetahuan dan dukungan suami (Evayanti,  
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2  
81 |  
   
RESEARCH ARTICLE  
Published: 04 Oktober 2021  
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1632  
2015). Pada penelitian ini didapat hasil bahwa  
terdapat hubungan antara pengetahuan ibu hamil  
dengan keteraturan kunjungan Antenatal Care  
pada ibu hamil dimana p = 0,001< 0,05 dan  
dukungan suami dengan kunjungan Antenatal  
menyusun strategi yang tepat agar ibu hamil dapat  
mengakses pelayanan antenatal, informasi tentang  
kesehatan ibu hamil dan pemberian tablet fe dalam  
masa pandemi covid-19 ini.diharapkan kepada ibu  
hamil untuk tetap meningkatkan kepatuhannya  
untuk konsumsi tablet Fe dan tetap menjaga  
asupan.  
Care pada ibu hamil dimana  
p = 0,000< 0,05.  
Hal ini bertentangan dengan penelitian yang  
pernah di lakukan oleh Nurmawati “Cakupan  
Kunjungan Antenatal Care pada Ibu Hamil” 2018,  
kategori usia < 20 tahun dan > 35 tahun tidak  
tercapai (22,8%), sedangkan ibu hamil usia 20-35  
tahun tercapai (49,1%). ibu hamil dengan tingkat  
pendidikan rendah yang cakupan kunjungan  
ANC-nya tercapai sebanyak (36,8%) responden.  
5. REFERENSI  
Ahmad N, Kalakoti P, Bano R, Aarif SM. The  
Prevalence of Anaemia and Associated  
Factors in Pregnant Women in a Rural  
Indian Community. Med J Aust. 2010 ; 3 :  
276-80.  
Almatsier S, Soetardjo S, Soekatri M. Gizi  
Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta:  
Gramedia Pustaka Utama ; 2011.  
Sedangkan  
pendidikan tinggi yang cakupan kunjungan  
ANC-nya tercapai sebanyak 11 (19,3%)  
ibu  
hamil dengan tingkat  
Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT.  
Gramedia Pustaka Utama ; 2013.  
responden. ibu hamil multigravida yang cakupan  
kunjungan ANC-nya tercapai sebanyak (31,6%)  
responden. Sedangkan ibu hamil primigravida  
yang cakupan kunjungan ANC-nya tidak tercapai  
sebanyak (24,6%) responden (Nurmawati, 2018).  
Amanupunnyo Notesya Astri et al, Analisis  
Faktor Penyebab Anemia pada Ibu Hamil di  
PuskesmasKairatu Seram Barat. Jurnal  
Aisyah; Jurnal Ilmu Kesehatan; Vol. 3, No.  
2, Desember 2018.  
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan  
Kementerian  
Kesehatan  
RI.  
Riset  
4. KESIMPULAN  
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013.  
Laporan Nasional. Jakarta : Kementerian  
Kesehatan; 2013.  
Faktor yang berhubungan dengan upaya  
pencegahan anemia pada masa pandemi covid-19  
adalah pengetahuan tentang gizi, pola makan,  
dukungan keluarga dan kepatuhan konsumsi  
tablet Fe. Sebaiknya petugas kesehatan dapat  
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan  
Kementerian Kesehatan Riset Kesehatan  
Dasar (Riskesdas) 2018. Laporan Nasional.  
Jakarta : Kementerian Kesehatan; 2018.  
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2  
82 |  
 
RESEARCH ARTICLE  
Published: 04 Oktober 2021  
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1632  
Daru J, Zamora J, Félix BMF, Vogel J, Oladapo  
OT, Morisaki N, et al. Risk of Maternal  
Mortality in Women with Severe Anaemia  
during Pregnancy and Post Partum : A  
Multilevel Analysis. Lancet Glob Health.  
2018 ; 6 (5) : e548 - e554.  
Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. 2013.  
Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan RI  
Tahun 2017. Jakarta : Kementerian  
Kesehatan; 2018. Mason JB, Shrimpton R,  
Saldanha LS, Ramakrishnan U, Victora CG,  
Girard AW, et al. The First 500 Days of  
Life: Policies to Support Maternal  
Nutrition. Global Health Action. 2014 ; 6  
(7) : 23623 : 1 - 8.  
Direktorat Kesehatan Keluarga Direktorat  
Jenderal Kesehatan Masyarakat. Pedoman  
Bagi Ibu Hamil, Bersalin, Nifas Dan Bayi  
Baru Lahir Di Era Pandemi Covid 19. 2020.  
Oumer Abdu, Arif Hussein. Knowledge, Attitude  
and Practice of Pregnant Mothers towards  
Preventions of Iron Deficiency Anemia in  
Ethiopia: Institutional Based Cross  
Garno Chairani, Santy Irene Putri, Suhartik  
Hubungan Kualitas Tidur Dan Konsumsi  
Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Ibu  
Hamil Jurnal Informasi Kesehatan  
Indonesia, Vol. 6, No. 1, 2020 : 19-25.  
Sectional  
Study.  
diakses tangga; 2 desember 2020.  
Gebre, A., & Mulugeta, A. Prevalence of anemia  
and associated factors among pregnant  
women in NorthWestern Zone of Tigray,  
Northern Ethiopia: A cross-sectional study.  
Anemia.  
Saifuddin, A.B. (2015). Buku Acuan Nasional  
Pelayanan Kesehatan Maternal dan  
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka  
Sarwono Prawirohardjo.  
Haryani Sri, Darmawati, Pencegahan Anemia  
Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Kuta Baro  
Aceh Besar. JIM FKEP Vol. IV No. 1,  
2019.  
Sivanganam Sinthu, Wayan Weta Gambaran  
tingkat kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi  
tablet besi di wilayah kerja puskesmas  
Sidemen Intisari Sains Medis Volume 8,  
Number 2 : 135-138P-ISSN : 2503-3638, E-  
ISSN : 2089-9084, 2017.  
Husna Wahidatul. Determinan Kejadian Anemia  
Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Bajeng  
Kabupaten Gowa Fakultas Kedokteran dan  
Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar  
2019.  
Sukmawati, Lilis Mamuroh2 Furkon Nurhakim  
Pengaruh Edukasi Pencegahan dan  
Penanganan Anemia Terhadap Pengeahuan  
dan Sikap Ibu Hamil ISSN:2338-7246,e-  
Intan Parulian Tiurma Roosleyn. (2016) Strategi  
Dalam Penanggulangan Pencegaha Anemia  
Pada Kehamilan. Jakarta : Jurnal ilmiah  
Widya, volume 3 nomor 3.  
ISSN  
:
2528-223942  
Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Pemerintah  
No. 75 tentang Angka Kecukupan Gizi yang  
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2  
83 |  
RESEARCH ARTICLE  
Published: 04 Oktober 2021  
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1632  
Sulastri, Arina Maliya, Endang Zulaicha S. Model  
Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil Untuk  
Menurunkan Perdarahan Post Partum.  
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. VII No. 1  
April 2019.  
Uduk Gaudensiana. Hubungan dukungan suami  
dengan kejadian anemia pada ibu hamil di  
Puskesmas Atambua Selatan Kecamatan  
Belu Nusa Tenggara Timur. Skripsi  
Perputakaan Universitas Airlangga 2017  
Oktober 2021 | Volume 7 | Issue 2  
84 |