RESEARCH ARTICLE
Published: 05 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1637
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 91 |
Analisis Faktor Kepatuhan Ibu Hamil terhadap Protokol
Kesehatan Covid-19 saat Melakukan Kunjungan ANC
Analisis of Compliance Factors of Pregnant Mothers to Health
Protocol Covid 19 when Containing Antenatal Care
Yusi Ratna Yunia
1)
, Sri Dinengsih, Shinta Novelia
1)
Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Universitas Nasional, Jalan Sawo Manila Nomor 61
Pejaten Barat, Kota Jakarta Selatan, Jakarta Kode Pos 12520
Email : dini_alba@yahoo.com
ISSN 2548-2246 (online)
ISSN 2442-9139 (print)
Edited by :
Iid Putri Zulaida
Reviewed by :
Suyani
*Correspondence : Yusi
Nengruliati@gmail.com
Received : 05 Desember
2021
Accepted : 10 Desember 2021
Published : 04 April 2022
Citation : Ruliati (2022)
Pengaruh Konsumsi The
Herbal terhadap Kejadian
ISPA pada Anak Balita di
Musim Pandemi Corona .
Midwiferia Jurnal Kebidanan.
8 : 1.
Doi :
10.21070/midwiferia.v8i1.1637
ABSTRAK
Pemeriksaan kehamilan secara rutin dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan sesuai arahan
dari WHO, Namun disaat pandemi covid-19 saat ini pemeriksaan kehamilan menurun
menjadi 6 kali. Di Indonesia wilayah jawa tengah (Yogyakarta) 6 ibu hamil positif
covid 19, di jawa timur (Surabaya) 123 ibu hamil, di Gresik terdapat 20 ibu hamil dan
di wilayah Lampung juga ada 3 ibu hamil yang positif Covid-19. Kondisi ini sangat
menghawatirkan bagi ibu hamil karena ibu hamil merupakan kelompok yang sangat
rentan terjadi penularan maka kepatuhan terhadap protocol Kesehatan wajib di
perketat. Faktor kepatuhan ibu hamil terhadap protokol kesehatan Covid-19 di
pengaruhi oleh umur, pengetahuan, tingkat pendidikan, dan dukungan keluarga. Tujuan
penelitian untuk mengetahui analisis faktor kepatuhan ibu hamil terhadap protokol
kesehatan covid 19 saat melakukan kunjungan ANC. Metode penelitian analitik dengan
menggunakan metode cross-sectional”. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100
responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen
penelitiannya kuesioner. Data dianalisis menggunakan univariat dan bivariat dengan
uji statistic chi square. Hasil Penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang
bermakna antara umur dan pendidikan (p value > 0,05), sedangkan pengetahuan dan
dukungan keluarga menunjukkan adanya hubungan dengan kepatuhan protokol
kesehatan covid 19 dengan nilai p value < 0,05. Kepatuhan protokol kesehatan covid
19 pada ibu hamil dipengaruh oleh pngetahuan dan dukungan keluarga. Diharapkan
kepada petugas kesehatan supaya meningkatkan konseling terhadap ibu hamil untuk
melakukan kunjungan ANC secara teratur dan mematuhi protokol kesehatan covid 19.
Kata kunci : kepatuhan, umur, Pendidikan, pengetahuan dan dukungan keluarga
RESEARCH ARTICLE
Published: 05 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1637
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 92 |
ABSTRACT
Routine pregnancy check-ups are carried out 8 times according to the direction of
WHO, but during the current covid-19 pandemic, pregnancy check-ups have decreased
to 6 times. In Indonesia the Central Java region (Yogyakarta) 6 pregnant women were
positive for COVID-19, in East Java (Surabaya) 123 were pregnant, in Gresik there
were 20 pregnant women and in the Lampung region there were also 3 pregnant women
who were positive for Covid-19. The pregnant women worried because of there was
susceptible to transmission, so compliance with the Health protocol must be tightened.
The factor of pregnant women's adherence to the Covid-19 health protocol is
influenced by age, knowledge, education level, and family support. The aim was to
know the analysis of the compliance factor of pregnant women with the Covid 19 health
protocol during an ANC visit. Analytical research using cross-sectional method. The
sample in this study amounted to 100 respondents. The sampling technique used total
sampling. The research instrument was a questionnaire. Data were analyzed using
univariate and bivariate with chi square statistical test. There was no significant
relationship between age and education (p value> 0.05), while knowledge and family
support showed a relationship with covid 19 health protocol compliance with p value
<0.05. Compliance with the covid 19 health protocol in pregnant women is influenced
by knowledge and family support. It is hoped that health workers should increase
counseling for pregnant women to make regular ANC visits and comply with the Covid
19 health protocol.
Keywords : obedience, age, education, knowledge and support family
RESEARCH ARTICLE
Published: 05 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1637
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 93 |
1. PENDAHULUAN
Antenatal care adalah pemeriksaan
kehamilan yang dilakukan oleh dokter atau
bidan untuk mengoptimalkan kesehatan mental
dan fisik dari ibu hamil. Antenatal care memang
sangat diperlukan pada saat kehamilan, hal ini
tentu berguna untuk mengetahui kondisi
kandungan dan tindakan apa yang harus
diambil oleh dokter saat mendekati kelahiran.
Kehamilan yang sehat adalah ibu hamil dan
janin yang sejahtera secara jasmani, rohani, dan
spiritual, sehingga dibutuhkan kepatuhan untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan. Pada tahun
2016, WHO menyarankan untuk pemeriksaan
rutin ke rumah sakit sebanyak 8 kali pertemuan
dengan trimester pertama sebanyak satu kali,
trimester kedua sebanyak dua kali, dan
trimester ketiga sebanyak 5 kali. Akan tetapi
dengan kondisi saat ini pandemi Covid-19
masih belum selesai, pemeriksaan rutin bisa
dikurangi intensitasnya menjadi 6 kali saja
(Oktavia, 2020).
WHO secara resmi menyatakan virus
corona COVID-19 sebagai pandemic, dimana
pada tanggal 8 Desember 2020 tercatat
sebanyak 67.888.508 orang di dunia terinfeksi
virus yang menyerang saluran pernapasan
tersebut. Jumlah pasien yang sembuh di dunia
tercatat ada 46.971.946 orang, dan jumlah
orang yang meninggal dunia akibat COVID-19
mencapai 1.549.436 orang (Sebayang, 2020).
Tiga negara dengan kasus corona terbesar
yaitu Amerika Serikat 15.343.919 kasus,
290.323 orang meninggal, total sembuh
8.962.914. India 9.703.908 kasus, 140.994
orang meninggal, total sembuh 9.177.645. Dan
Brasil, 6.623.911 kasus, 177.317 orang
meninggal, total sembuh 5.801.067 (Bramasta,
2020).
Saat ini Indonesia menjadi negara dengan
kasus Covid-19 terbanyak keempat di Asia.
Pada Sabtu (5/12/2020), tercatat 6.027 kasus
baru di Indonesia sehingga menambah total
kasus menjadi 569.707 kasus. Di atas Indonesia
ada India, Iran, dan Turki. Sementara, angka
kematian 17.142 di Indonesia menjadi yang
tertinggi ketiga di Asia, setelah India dan Iran
(Dzulfaroh, 2020).
Di Provinsi Banten jumlah kasus positif
covid 19 sampai dengan tanggal 18 Desember
2020 sebanyak 16. 345 kasus, yang sembuh
sebanyak 13.366 orang, dirawat sebanyak
2.493 orang dan yang meninggal sebanyak 486
orang. Di Kabupaten Lebak terdapat 624 kasus
positif covid 19, sembuh 350 orang, dirawat
256 orang dan meninggal 18 orang. di
Puskesmas Kalang Anyar terdapat 26 kasus
positif covid 19, sembuh 22 orang, dirawat 3
RESEARCH ARTICLE
Published: 05 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1637
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 94 |
orang dan meninggal 1 orang. Sedangkan di
Desa Aweh terdapat 1 orang (Dinkes Provinsi
Banten, 2020).
Di Indonesia jumlah ibu hamil yang positif
Covid-19 semakin banyak seperti di
Yogyakarta ditemukan 6 ibu hamil, di Surabaya
terdapat 123 ibu hamil, di Gresik terdapat 20
ibu hamil dan di wilayah Lampung 3 orang ibu
hamil (Nurfadilah, 2020).
Dengan semakin banyaknya ibu hamil
yang positif covid 19, maka kepatuhan dalam
protokol kesehatan harus diperketat yang mana
ibu hamil adalah orang yang termasuk rentan
dengan penularan covid 19. Jika memang
diharuskan untuk ke rumah sakit untuk
memeriksakan diri, sebaiknya tetap mentaati
protokol kesehatan seperti menggunakan
masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Akan lebih baik lagi jika ibu hamil
menggunakan pelindung wajah untuk
mengurangi potensi penularan Covid-19
melalui udara (Oktavia, 2020).
Di tengah pandemi Covid-19, banyak ibu
hamil tidak memeriksakan kehamilan di rumah
sakit karena takut tertular virus Corona, karena
risiko penularan virus Corona di rumah sakit
cukup tinggi. Para dokter, khususnya dokter
kandungan, membuat aturan baru tentang
jadwal pemeriksaan kehamilan yang harus
dijalani oleh ibu hamil di masa pandemi Covid-
19. Perubahan jadwal pemeriksaan ini
dilakukan untuk mengurangi kunjungan ibu
hamil ke rumah sakit,. Ibu hamil memang lebih
berisiko terinfeksi virus Corona karena daya
tahan tubuhnya cenderung lebih lemah. Itulah
sebabnya, bila tidak ada keperluan mendesak,
ibu hamil dianjurkan untuk tidak bepergian ke
luar rumah selama pandemi Covid-19, apalagi
ke rumah sakit. (Nareza, 2020).
Selain rutin kontrol kesehatan, ibu hamil
harus patuh menerapkan protokol kesehatan
untuk kesehatan diri dan janin dalam
kandungannya. Biasakan pakai masker jika
keluar rumah, jaga jarak dan hindari
kerumunan, serta cuci tangan pakai sabun di air
mengalir. Berdasarkan masih rendahnya tingkat
kepatuhan masyarakat menjalankan protokol
kesehatan di periode new normal serta
beragamnya tingkat kepahaman masyarakat
terhadap perkembangan covid-19 (Kurniawan,
2020).
Faktor kepatuhan ibu hamil terhadap
protokol kesehatan Covid-19 di pengaruhi oleh
beberapa faktor di antaranya yaitu, umur,
pengetahuan, tingkat pendidikan, sosial
ekonomi, dan dukungan keluarga. Faktor
kepatuhan ibu hamil terhadap protokol
kesehatan Covid-19 sangat di butuhkan untuk
RESEARCH ARTICLE
Published: 05 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1637
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 95 |
pencegahan Covid-19. Dampak dari ketidak
patuhan membuat ibu hamil dan bayinya
tertular dengan virus Covid-19. Pandemi ini
memang sangat berdampak besar bagi
kehidupan masyarakat. Terutama sangat
berdampak kepada perekonomian masyarakat
sendiri. Satu sisi mereka juga takut akan tertular
virus ini, tetapi juga mereka berjuang untuk
tetap dapat hidup ditengah pandemi (Nova,
2020).
Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan
Ibu Hamil Terhadap Protokol Kesehatan Covid
19 Dipuskesmas Bone-Bone Di Kabupaten
Luwu dapat adalah pengetahuan, kondisi sosial,
keluarga, sikap, psikologi dan motivasi ibu
hamil Motivasi merupakan salah satu faktor
yang mendasari seseorang dalam berperilaku
menggunakan alat proteksi diri. Setiap
peningkatan motivasi akan dapat meningkatkan
perilaku penggunaan alat proteksi diri dasar.
Motivasi juga merupakan suatu faktor yang
mempengaruhi kepatuhan seseorang terhadap
suatu permasalahan (Sarah,2021).
Kepatuhan ibu hamil untuk mentaati
protokol kesehatan berdampak pada tingkat
penyebaran Covid-19. Namun sayang, belum
semua ibu hamil di Indonesia menyadari
pentingnya mematuhi protokol kesehatan.
Sosiolog dari Universitas Nasional (Unas)
Jakarta, mengatakan, salah satu faktor
penyebab rendahnya tingkat disiplin
masyarakat terhadap penerapan protokol
kesehatan adalah karena desakan ekonomi
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol
kesehatan sebagian besar juga terjadi karena
kurangnya pemahaman terhadap wabah
penyakit Covid-19. Masyarakat kurang
memiliki pemahaman seberapa rentan mereka
tertular Covid-19, seberapa parah penyakit ini,
apa manfaat melakukan pencegahan, serta juga
kurangnya petunjuk untuk bertindak (Anisa,
2020).
Data yang didapatkan dari Posyandu Desa
Aweh pada bulan Oktober 2020 jumlah ibu
hamil sebanyak 72 orang yang terdiri dari 6
Posyandu yaitu Posyandu Anggrek sebanyak
11 orang, Posyandu Ros sebanyak 24 orang,
Posyandu Melati sebanyak 5 orang, Posyandu
Kenanga sebanyak 6 Orang, Posyandu Evorbia
sebanyak 4 orang dan Posyandu Cempaka 22
orang. Dari 72 orang (6 Posyandu) ibu hamil
yang rutin melakukan ANC hanya 51 orang dan
21 orang lagi tidak rutin melakukan ANC
dengan alasan takut tertular virus Covid-19.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan
kepatuhan dalam menerapkan protokol
kesehatan adalah umur, pendidikan,
RESEARCH ARTICLE
Published: 05 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1637
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 96 |
pengetahuan, persepsi, pemahaman tentang
covid 19 dan pencegahan penyakit, lingkungan,
pelayanan kesehatan, dan dukungan keluarga
(Notoatmodjo, 2018).
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah
peneliti lakukan di Posyandu Desa Aweh
Banten terhadap 10 ibu hamil yang melakukan
ANC di dapatkan data bahwa 3 orang (30%)
memakai masker dengan benar dan memakai
penutup muka, 4 orang (40%) memakai masker
tetapi cara pemakaiannya tidak benar dan 3
orang (30%) tidak memakai masker dengan
alasan susah napas (pengab).
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Analisis faktor kepatuhan ibu hamil
terhadap protokol kesehatan covid 19 saat
melakukan kunjungan ANC di Posyandu Desa
Aweh Banten tahun 2021”.
2. METODE
Jenis penelitian bersifat analitik dengan
menggunakan metode cross sectional.
Penelitian analitik ini digunakan untuk melihat
adanya hubungan.
Populasinya adalah seluruh ibu hamil di
Posyandu Desa Aweh Banten tahun 2020
sebanyak 100 ibu hamil, dilaksanakan pada
bulan januari 2021. Pengambilan sampel
dilakukan dengan metode total sampling.
Metode Pengumpulan data menggunakan
metode kuantitatif dengan menyebarkan
kuesioner sebagai instrument penelitian.
Kuesioner berisi kepatuhan dan demografic
data (umur, Pendidikan, pengetahuan,
dukungan keluarga). Analisis dilakukan
mengunakan uji chisquare untuk melihat
adanya hubungan.
RESEARCH ARTICLE
Published: 05 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1637
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 97 |
3. HASIL
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kepatuhan Ibu Hamil Terhadap Protokol Kesehatan di
Posyandu Desa Aweh Banten Tahun 2021
Kepatuhan Ibu Hamil
Frekuensi
%
Tidak patuh
23
23,0
Patuh
77
77,0
Total
100
100,0
Dapat diketahui dari tabel 1 bahwa dari 100
responden lebih banyak responden yang patuh
terhadap protokol kesehatan sebanyak 77
responden (77,0%) dan yang tidak patuh
sebanyak 23 responden (23,0%).
Tabel 2. Hubungan Umur dengan Kepatuhan Ibu Hamil Terhadap Protokol Kesehatan Covid
19 Saat Melakukan Kunjungan ANC di Posyandu Desa Aweh Banten tahun 2021
Umur
Kepatuhan Ibu Hamil
Total
P.
Value
Tidak Patuh
Patuh
F
%
F
%
F
%
< 20 th & >35 th
11
35,5
20
64,5
31
100,0
0,083
20-35 tahun
12
17,4
57
82,6
69
100,0
Total
23
23,0
77
77,0
100
100,0
Dapat diketahui dari tabel 2 bahwa dari 31
responden yang berumur < 20 dan > 35 tahun
sebagian besar responden patuh terhadap
protokol kesehatan Covid 19 sebanyak 20
responden (64,5%), dan dari 69 responden yang
berumur 20-35 tahun sebagian besar responden
patuh terhadap protokol kesehatan Covid 19
sebanyak 57 responden (82,6%). Hasil uji
statistic Chi-Square diperoleh nilai p.0,083
(p.value > 0,05) yang berarti tidak ada
hubungan yang bermakna antara umur dengan
kepatuhan ibu hamil terhadap protokol
kesehatan Covid 19. Hasil analisis
menunjukkan bahwa nilai OR = 2,613 artinya
ibu hamil yang berumur < 20 tahun dan > 35
tahun cenderung 2,613 kali lebih besar tidak
patuh terhadap protokol kesehatan Covid 19
dibandingkan dengan ibu hamil yang berumur
20-35 tahun.
RESEARCH ARTICLE
Published: 05 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1637
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 98 |
Tabel 3. Hubungan Pendidikan dengan Kepatuhan Ibu Hamil Terhadap Protokol Kesehatan
Covid 19 Saat Melakukan Kunjungan ANC di Posyandu Desa Aweh Banten tahun 2021
Pendidikan
Kepatuhan Ibu Hamil
Total
P.
Value
Tidak Patuh
Patuh
F
%
F
%
F
%
SD, SLTP & SLTA
22
26,5
61
73,5
83
100,0
0,110
D III & PT
1
5,9
16
94,1
17
35,5
Total
23
23,0
77
77,0
100
100,0
Berdasarkan Tabel 3 diatas dapat diketahui
bahwa dari 83 responden yang berpendidikan
SD, SLTP & SLTA sebagian besar responden
patuh terhadap protokol kesehatan Covid 19
sebanyak 61 responden (73,5%), dan dari 17
responden yang berpendidikan D III & PT
sebagian besar responden patuh terhadap
protokol kesehatan Covid 19 sebanyak 16
responden (94,1%). Hasil uji statistic Chi-
Square diperoleh nilai p.0,110 (p.value > 0,05)
yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna
antara pendidikan dengan kepatuhan ibu hamil
terhadap protokol kesehatan Covid 19. Hasil
analisis menunjukkan bahwa nilai OR = 5,770
artinya ibu hamil yang berpendidikan SD,
SLTP & SLTA cenderung 5,770 kali lebih
besar tidak patuh terhadap protokol kesehatan
Covid 19 dibandingkan dengan ibu hamil yang
berpendidikan DIII & PT.
Tabel 4. Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Ibu Hamil Terhadap Protokol Kesehatan
Covid 19 Saat Melakukan Kunjungan ANC di Posyandu Desa Aweh Banten tahun 2021
Pengetahuan
Kepatuhan Ibu Hamil
Total
P.
Value
Odds Ratio
Tidak Patuh
Patuh
F
%
F
%
F
%
Kurang baik
21
84,0
4
16,0
25
100,0
0,000
191,625
Baik
2
2,7
73
97,3
75
100,0
Total
23
23,0
77
77,0
100
100,0
Berdasarkan Tabel 4 diatas dapat diketahui
bahwa dari 25 responden yang berpengetahuan
kurang baik sebagian besar responden tidak
patuh terhadap protokol kesehatan Covid 19
sebanyak 21 responden (784,0%), dan dari 75
responden yang berpengetahuan baik sebagian
besar responden patuh terhadap protokol
kesehatan Covid 19 sebanyak 73 responden
(97,3%). Hasil uji statistic Chi-Square
diperoleh nilai p.0,000 (p.value < 0,05) yang
RESEARCH ARTICLE
Published: 05 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1637
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 99 |
berarti ada hubungan yang bermakna antara
pengetahuan dengan kepatuhan ibu hamil
terhadap protokol kesehatan Covid 19. Hasil
analisis menunjukkan bahwa nilai OR =
191,625 artinya ibu hamil yang berpengetahuan
kurang baik cenderung 191,625 kali lebih besar
tidak patuh terhadap protokol kesehatan Covid
19 dibandingkan dengan ibu hamil yang
berpengetahuan baik.
Tabel 5. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Ibu Hamil Terhadap Protokol
Kesehatan Covid 19 Saat Melakukan Kunjungan ANC di Posyandu Desa Aweh Banten tahun
2021
Dukungan Keluarga
Kepatuhan Ibu Hamil
Total
P.
Value
Tidak Patuh
Patuh
F
%
F
%
F
%
Tidak mendukung
20
51,3
19
48,7
39
100,0
0,000
Mendukung
3
4,9
58
95,1
61
100,0
Total
23
23,0
77
77,0
100
100,0
Berdasarkan tabel 5 diatas dapat diketahui
bahwa dari 39 responden yang tidak
mendapatkan dukungan dari keluarga sebagian
besar responden tidak patuh terhadap protokol
kesehatan Covid 19 sebanyak 20 responden
(51,3%), dan dari 61 responden yang
mendapatkan dukungan dari keluarga sebagian
besar responden patuh terhadap protokol
kesehatan Covid 19 sebanyak 58 responden
(95,1%). Hasil uji statistic Chi-Square
diperoleh nilai p.0,000 (p.value < 0,05) yang
berarti ada hubungan yang bermakna antara
dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu hamil
terhadap protokol kesehatan Covid 19. Hasil
analisis menunjukkan bahwa nilai OR = 20,351
artinya ibu hamil yang tidak mendapatkan
dukungan dari keluarga cenderung 20,351 kali
lebih besar tidak patuh terhadap protokol
kesehatan Covid 19 dibandingkan dengan ibu
hamil yang mendapatkan dukungan dari
keluarga.
RESEARCH ARTICLE
Published: 05 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1637
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 100 |
4. PEMBAHASAN
Hubungan Umur dengan Kepatuhan Ibu
Hamil Terhadap Protokol Kesehatan Covid
19
Hasil uji statistic Chi-Square diperoleh
nilai p.0,083 (p.value > 0,05) yang berarti tidak
ada hubungan yang bermakna antara umur
dengan kepatuhan ibu hamil terhadap protokol
kesehatan Covid 19. Hasil analisis
menunjukkan bahwa nilai OR = 2,613 artinya
ibu hamil yang berumur < 20 tahun dan > 35
tahun cenderung 2,613 kali lebih besar tidak
patuh terhadap protokol kesehatan Covid 19
dibandingkan dengan ibu hamil yang berumur
20-35 tahun.
Umur individu terhitung mulai saat
dilahirkan sampai saat berulang tahun. Semakin
cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan
bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat
seseorang yang lebih dewasa akan lebih
dipercaya daripada orang yang belum cukup
tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat
dari pengalaman dan kematangan jiwanya,
makin tua seseorang maka makin kondusif
dalam menggunakan koping terhadap masalah
yang dihadapi (Azwar, 2015).
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh Dhonna
Anggreni pada tahun 2020 di Mojokerto, yang
mengatakan bahwa nilai p value Spearman-
rank 0,988 > 0,050. Jadi berarti tidak ada
hubungan yang bermakna antara umur dengan
kepatuhan dalam menerapkan protokol
kesehatan covid 19.
Menurut asumsi peneliti di Posyandu Desa
Aweh Banten sebagian besar responden berusia
20-35 tahun yang patuh terhadap protokol
kesehatan Covid 19, hal ini dikarenakan
responden sudah banyak mendapatkan
informasi tentang pentingnya mematuhi
protokol kesehatan di masa pandemi. Dari hasil
penelitian juga didapatkan bahwa nilai p value
0,083 yang berarti tidak ada hubungan yang
bermakna antara umur dengan kepatuhan ibu
hamil terhadap protokol kesehatan Covid 19.
Tidak adanya hubungan antara umur dengan
kepatuhan disini disebabkan karena dalam
penelitian ini dari semua umur sebagian besar
patuh terhadap protokol kesehatan Covid 19.
Kepatuhan disini didukung oleh gencarnya
informasi dari pemerintah dan ketatnya
pengawasan dalam usaha untuk memutus rantai
penyebaran Covid 19, dimana virus Covid 19
sangat berbaaya dan sudah banyak kematian
akibat dari Covid 19.
RESEARCH ARTICLE
Published: 05 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1637
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 101 |
Hubungan Pendidikan dengan Kepatuhan
Ibu Hamil Terhadap Protokol Kesehatan
Covid 19
Hasil uji statistic Chi-Square diperoleh
nilai p.0,110 (p.value > 0,05) yang berarti tidak
ada hubungan yang bermakna antara
pendidikan dengan kepatuhan ibu hamil
terhadap protokol kesehatan Covid 19. Hasil
analisis menunjukkan bahwa nilai OR = 5,770
artinya ibu hamil yang berpendidikan SD,
SLTP & SLTA cenderung 5,770 kali lebih
besar tidak patuh terhadap protokol kesehatan
Covid 19 dibandingkan dengan ibu hamil yang
berpendidikan DIII & PT.
Tingkat pendidikan sangat berpengaruh
terhadap perubahan sikap menuju perilaku
kesehatan. Tingkat pendidikan yang tinggi akan
memudahkan seseorang atau masyarakat
memperoleh dan mencerna informasi untuk
kemudian menentukan pilihan dalam pelayanan
kesehatan dan menerapkan hidup sehat.
Semakin tinggi pendidikan semakin mudah
menerima informasi, sehingga semakin banyak
pula pengetahuan yang dimiliki begitu pula
sebaliknya. Semakin rendah tingkat pendidikan
maka akan sulit mencerna pesan yang
disampaikan. Pendidikan adalah proses
pengubahan sikap seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan diri melalui
upaya pengajaran dan pelatihan (Notoatmodjo,
2018).
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
Wiranti pada tahun 2020 di Depok, yang
menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan
dengan kepatuhan, yaitu jenis kelamin
(p=0,005), tingkat pendidikan (p=0,036),
pengetahuan (p=0,014), dan sikap (p=0,000).
Kepatuhan terhadap protokol kesehatan covid
19 dan PSBB semakin meningkat pada
responden perempuan dengan tingkat
pendidikan lebih tinggi, pengetahuan baik, dan
sikap yang mendukung terhadap kebijakan
PSBB.
Menurut pendapat peneliti di Posyandu
Desa Aweh Banten sebagian besar responden
berpendidikan SD, SLTA & SLTP dengan
patuh terhadap protokol kesehatan Covid 19,
hal ini dikarenakan responden dengan
pendidikan SD, SLTP & SLTA sudah
mendapatkan informasi dengan baik dalam
menerapkan protokol kesehatan Covid 19.
Dimana protokol kesehatan sangat penting
dipatuhi pada masa pandemi seperti sekarang
ini. Pada penelitian ini juga didapatkan hasil uji
statistic Chi-Square diperoleh nilai p.0,110
yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna
antara pendidikan dengan kepatuhan ibu hamil
terhadap protokol kesehatan Covid 19. Tidak
RESEARCH ARTICLE
Published: 05 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1637
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 102 |
adanya hubungan dalam penelitian ini
dikarenakan dari segala kelompok baik yang
berpendidikan SD sampai dengan ke Perguruan
tinggi sudah banyak mendapatkan informasi
dari segala penjuru tentang pentingnya
mematuhi protokol kesehatan Covid 19 dalam
rangka memutus rantai penyebaran Covid 19
yang sangat berbahaya dan sangat ganas.
Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan
Ibu Hamil Terhadap Protokol Kesehatan
Covid 19
Hasil uji statistic Chi-Square diperoleh
nilai p.0,000 (p.value < 0,05) yang berarti ada
hubungan yang bermakna antara pengetahuan
dengan kepatuhan ibu hamil terhadap protokol
kesehatan Covid 19. Hasil analisis
menunjukkan bahwa nilai OR = 191,625 artinya
ibu hamil yang berpengetahuan kurang baik
cenderung 191,625 kali lebih besar tidak patuh
terhadap protokol kesehatan Covid 19
dibandingkan dengan ibu hamil yang
berpengetahuan baik.
Pengetahuan adalah merupakan hasil
“tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia yakni : indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2018).
Pengetahuan merupakan indikator
seseorang dalam melakukan suatu tindakan.
Pengetahuan merupakan salah satu faktor
predisposisi yang dapat memengaruhi perilaku
seseorang dalam hal kesehatan (Notoatmodjo,
2018). Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
Dhonna Anggreni pada tahun 2020 di
Mojokerto, didapatkan hasil yaitu didapat
bahwa nilai p value Spearman-rank 0,988
>0,050. Jadi berarti tidak ada hubungan yang
bermakna antara umur dengan kepatuhan dalam
menerapkan protokol kesehatan covid 19.
Menurut pendapat peneliti di Posyandu
Dewa Aweh Banten sebagian besar responden
berpengetahuan baik dan patuh terhadap
protokol kesehatan Covid 19, hal ini
dikarenakan seluruh lapisan masyarakat
khususnya ibu hamil sudah mendapatkan
informasi tentang virus corona yang sangat
ganas dan berhaya, sehingga ibu hamil juga
sudah tahu cara pencegahan Covid 19 dan patuh
dalam melakukan protokol kesehatan karena
ibu hamil termasuk golongan yang sangat
rentan terhadap penularan Covid 19. Hubungan
pengetahuan dan kepatuhan sangat erat
kaitannya dengan kesehatan, ibu hamil yang
memiliki pengetahuan yang baik dalam
RESEARCH ARTICLE
Published: 05 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1637
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 103 |
pencegahan Covid 19 mereka akan patuh dalam
melaksanakan protokol kesehatan Covid 19.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan
Kepatuhan Ibu Hamil Terhadap Protokol
Kesehatan Covid 19
Hasil uji statistic Chi-Square diperoleh
nilai p.0,000 (p.value < 0,05) yang berarti ada
hubungan yang bermakna antara dukungan
keluarga dengan kepatuhan ibu hamil terhadap
protokol kesehatan Covid 19. Hasil analisis
menunjukkan bahwa nilai OR = 20,351 artinya
ibu hamil yang tidak mendapatkan dukungan
dari keluarga cenderung 20,351 kali lebih besar
tidak patuh terhadap protokol kesehatan Covid
19 dibandingkan dengan ibu hamil yang
mendapatkan dukungan dari keluarga.
Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan
penerimaan keluarga terhadap anggota
keluargannya, dalam bentuk hubungan
interpersonal yang meliputi sikap, tindakan dan
penerimaan terhadap anggota keluarga,
sehingga anggota keluarga merasa ada yang
memperhatikannya. dukungan sosial keluarga
mengacu kepada dukungan-dukungan sosial
yang dipandang oleh anggota keluarga sebagai
sesuatu yang dapat diakses atau diadakan untuk
keluarga yang selalu siap memberikan
pertolongan dan bantuan jika diperlukan berupa
dukungan informasional, dukungan penilaian,
dukungan instrumental dan dukungan
emosional (Friedman, 2014)
Dukungan keluarga merupakan salah satu
faktor penguat yang dapat memotivasi individu,
kelompok atau masyarakat dalam melakukan
perilaku kesehatan serta tempat pengambilan
keputusan dalam perawatan kesehatan.
Menurut Santika (2020), dalam upaya
pencegahan COVID-19 peran keluarga
meliputi mendisiplinkan perilaku anggota
keluarga, mengedukasi untuk mematuhi
protokol kesehatan, mempersiapkan dan
memenuhi kebutuhan hidup anggota keluarga,
menanamkan praktik pola hidup sehat serta
memenuhi kebutuhan mental anggota keluarga
dengan saling memotivasi dan menguatkan.
Oleh karena itu, optimalisasi peran keluarga
akan berperan aktif dalam menghadapi
persoalan COVID19 (Khanza, 2021)
Keluarga berfungsi sebagai sistem
pendukung bagi anggotanya. Anggota keluarga
juga memandang bahwa orang yang bersifat
mendukung selalu siap memberikan
pertolongan dan bantuan jka diperlukan.
Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan
penerimaan keluarga. Dukungan yang
diberikan oleh keluarga kepada ibu sangat
mempengaruhi dukungan yang besar untuk
patuh dalam menjalankan protokol kesehatan
RESEARCH ARTICLE
Published: 05 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1637
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 104 |
(Aris A, 2021)
Menurut pendapat peneliti di Posyandu
Desa Aweh Banten sebagian besar responden
mendapatkan dukungan dari keluarga dan patuh
terhadap protokol kesehatan Covid 19. Pada
penelitian ini juga didapatkan adanya hubungan
yang bermakna antara dukungan keluarga
dengan kepatuhan terhadap Covid 19.
Dukungan keluarga sangat penting diberikan
kepada ibu hamil dalam pencegahan Covid 19
karena keluarga juga mengetahui bahwa ibu
hamil sangat rentan untuk tertular Covid 19.
Dalam menjaga ibu hamil pada penelitian ini
terlihat keluarga responden sangat memberikan
dukungan yang kuat kepada ibu hamil, karena
mereka tidak mau ada keluarga mereka yang
tertular Covid 19, khususnya ibu hamil yang
sangat berisiko pada janin yang dikandungnya.
5. SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Sebagian besar responden patuh (77%),
umur 20-35 tahun (69%), pendidikan SD,
SLTA & SLTP (83%), pengetahuan baik (75%)
dan mendapat dukungan dari keluarga (61%).
Tidak ada hubungan yang signifikan antara
umur dan pendidikan dengan kepatuhan ibu
hamil terhadap protokol kesehatan Covid 19
dengan nilai p value > 0,05. Ada hubungan
yang signifikan antara pengetahuan dan
dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu hamil
terhadap protokol kesehatan Covid 19 dengan
nilai p value < 0,05. Nilai OR terbesar adalah
pengetahuan sebesar 191,625.
SARAN
Tenaga kesehatan khususnya bidan perlu
meningkatkan promosi kesehatan tentang
pentingnya protokol kesehatan Covid 19 pada
ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC
pada masa pandemi sehingga ibu hamil akan
termotivasi untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan secara teratur meski dalam kondisi
pandemic, agar ibu merasa nyaman serta dapat
menjaga kondisi kesehatan dan janinnya
dengan mematuhi protocol Kesehatan Covid-
19.
6. DAFTAR PUSTAKA
Anisa, (2020). Terdesak Ekonomi, Masyarakat
Lalai Terapkan Protokol Kesehatan.
https://www.beritasatu.com/elvira-anna-
siahaan/kesehatan/terdesak-ekonomi-
masyarakat-lalai-terapkan-protokol-
kesehatan. Diakses tgl 12/11/2020
Aris A, 2021 Hubungan Antara Dukungan
Keluarga Dengan Kepatuhan Penerapan
Protokol Kesehatan Pada Remaja Dimasa
Pandemi Covid-19 Skripsi Stikes Ngudia
Husada Madura
Azwar, (2015). Sikap Manusia”. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
RESEARCH ARTICLE
Published: 05 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1637
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 105 |
Bramasta, (2020). Update Corona Global 8
Desember: 67 Juta Infeksi | Program
Vaksinasi Covid-19 di Brasil.
https://www.kompas.com/tren/read/update
-corona-global-8-desember--67-juta-
infeksi-program-vaksinasi-covid-
19?page=all. Diakses tgl. 09/12/2020.
Dinas Kesehatan Provinsi Banten, (2020).
Laporan kasus positif covid 19.
https://infocorona.bantenprov.go.id.
Diakses tgl. 10/12/2020.
Dzulfaroh, (2020). Virus Corona di Asia:
Indonesia Nomor 4 Kasus Covid-19
Terbanyak.
https://www.kompas.com/tren/read/2020/
12/06/virus-corona-di-asia--indonesia-
nomor-4-kasus-covid-19-
terbanyak?page=all. Diakses tgl
12/11/2020
Friedman, (2014). Buku Ajar Keperawatan
Keluarga Riset, Teori, & Praktik : ECG
Kaplan & Sadock, (2015). Synopsis Of
Psychiatry: Behavioral
Scienes/Cinical/Psychiatri-Elevent Edition
Khanza dkk, (2021) Pengetahuan Ibu Hamil
dan Perilaku Pencegahan Covid-19, Jurnal
Pengabdian Kesehatan Masyarakat:
Pengmaskesmas Vol. 1, No. 2, Suplemen
Desember 2021, Hal. 125-135
Kurniawan, (2020). Saat pandemi, begini
protokol kesehatan penting untuk ibu
hamil.
https://kesehatan.kontan.co.id/news/saat-
pandemi-begini-protokol-kesehatan-
penting-untuk-ibu-hamil. Diakses tgl
12/11/2020
Nurfadilah, (2020). Mengkhawatirkan, Banyak
Ibu Hamil di Indonesia yang Positif Covid-
19.
https://www.popmama.com/pregnancy/thi
rd-trimester/putri-syifa-
nurfadilah/mengkhawatirkan-ibu-hamil-
di-indonesia-banyak-yang-positif-covid/5.
Diakses tgl 12/11/2020
Nareza, (2020). Panduan Pemeriksaan
Kehamilan Selama Pandemi COVID-19.
https://www.alodokter.com/panduan-
pemeriksaan-kehamilan-selama-pandemi-
covid-19. Diakses tgl 12/11/2020
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian
Kesehatan. Cetakan Ketiga. Jakarta :
Rineka Cipta.
Nova W, (2020). Pentingnya Mematuhi
Protokol Kesehatan di Masa Pandemi
COVID-19.
http://industri.unpam.ac.id/?p=1652.
Diakses 15/12/2020
Oktavia, (2020). Pemeriksaan Kehamilan di
Masa Pandemi Covid-19, Begini Saran
Dokter",https://www.kompas.com/sains/re
ad/2020/10/07/pemeriksaan-kehamilan-di-
masa-pandemi-covid-19-begini-saran-
dokter?page=all. Diakses tgl 12/11/2020
Rehia S, (2020). WHO Nyatakan Wabah
COVID-19 jadi Pandemi, Apa
Maksudnya?
https://www.cnbcindonesia.com/news/202
00312075307-4-144247/who-nyatakan-
wabah-covid-19-jadi-pandemi-apa-
maksudnya. Diakses tgl 07/12/2020
Sebayang, R. (2020) WHO Nyatakan Wabah
COVID-19 Jadi Pandemi (Diakses, 25 Mei
2020)https://www.cnbcindonesia.com/ne
ws/20200312075307-4-144247/who-
nyatakan-wabah-covid-19-jadi-pandemi-
apa-maksudnya
Susan, Andi M, Fatmah A, (2021) Faktor Yang
Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil
Terhadap Protokol Kesehatan Covid-19 Di
Puskesmas Bone-Bone Kabupaten Luwu
Utara Journal of Muslim Community
Health (JMCH) Vol. 2, No. 1, Januari-
Maret 2020