RESEARCH ARTICLE
Published: 04 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1640
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 71 |
Pengaruh Konsumsi The Herbal terhadap Kejadian ISPA pada
Anak Balita di Musim Pandemi Corona
The Effect of Herbal Tea Consumption on the Incidence of ARI in
Toddlers in the Ccorona Pandemic Season
Ruliati
1)
, Inayatul Aini, Sherli Novitasari
1)
Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Sekolah Tinggi Insan Cendekia Medika
Jalan Kemuning 57 A Candimulyo Jombang
Email : Nengruliati@gmail.com
ISSN 2548-2246 (online)
ISSN 2442-9139 (print)
Edited by :
Iid Putri Zulaida
Reviewed by :
Suyani
*Correspondence : Ruliati
Nengruliati@gmail.com
Received : 05 Desember
2021
Accepted : 10 Desember 2021
Published : 04 April 2022
Citation : Ruliati (2022)
Pengaruh Konsumsi The
Herbal terhadap Kejadian
ISPA pada Anak Balita di
Musim Pandemi Corona .
Midwiferia Jurnal Kebidanan.
8 : 1.
Doi :
10.21070/midwiferia.v8i1.1640
ABSTRAK
Pembentukan sistem kekebalan pada balita tubuhnya belum sempurna untuk itu harus
ditingkatkan terutama di musim pandemic anak anak rentan terhadap Infeksi saluran
pernafasan acut. Tujuan penelitian, adalah Mengetahui pengaruh konsumsi teh herbal
terhadap kejadian ISPA pada anak balita di musim pandemi corona Di Desa Ngumpul,
Jogoroto Kabupaten Jombang). Jenis penelitian menggunakan Quasi eksperiment
dengan desain Dengan rancangan pra-pascates dalam satu kelompok (one-group pre-
posttest design, waktu penelitian Bulan November 2020 sampai April 2021, Tempat
penelitian di Desa Ngumpul kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang. Variabel
independen adalah ramuan the herbal dan variabel dependen Kejadian ISPA.
Populasinya yaitu anakyang tinggal di RT 06 RW 04 usia 1 sampai 5 tahun baik yang
sehat maupun yang sering sakit batuk pilek di Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto
Kabupaten Jombang tahun 2021, sebanyak 16 orang. Teknik sampling menggunakan
total sampel. Analisa menggunakan uji T-Test Paired Samples Hasil penelitian dari 16
responden sebelum konsumsi teh herbal, sebagian besar mengalami ISPA yaitu
sebanyak 11 responden (68%). Setelah konsumsi the herbal sebagian besar tidak
mengalami ISPA yaitu sebanyak 12 responden (75%). Uji T-Test Paired Samples
diperoleh nilai derajat signifikan ρ (0,000) < α (0,05) maka H
1
diterima, Kesimpulan
yang berarti bahwa ada pengaruh konsumsi teh herbal terhadap kejadian ISPA pada
anak balita di Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang Tahun 2021).
Kata kunci : teh herbal, ISPA
RESEARCH ARTICLE
Published: 04 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1640
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 72 |
ABSTRACT
The formation of the immune system in toddlers is not perfect, so it must be improved,
especially in the pandemic season, children are vulnerable to acute respiratory
infections. The purpose of the study was to determine the effect of herbal tea
consumption on the incidence of ARI in children under five during the corona pandemic
season in Ngumpul Village, Jogoroto, Jombang Regency. Method used posttest design,
research time November 2020 to April 2021, research site in Ngumpul village,
Jogoroto district, Jombang district. The independent variable is herbal tea and the
dependent variable is the incidence of ARI. The population is children living in RT 06
RW 04 aged 1 to 5 years good There are 16 people who are healthy and who often get
sick with coughs and colds in Ngumpul Village, Jogoroto District, Jombang Regency
in 2021. Sampling technique using total sample. The Analysis using the T-Test Paired
Samples The results of the study of 16 respondents before consuming herbal tea, most
of them most experienced ARI as many as 11 respondents (68%). After consuming the
herbal tea, most of them did not experience ARI, as many as 12 respondents (75%).
The T-Test Paired Samples test obtained a significant degree value of (0.000) < (0.05)
then H1 is accepted, The conclusion means that there is an effect of herbal tea
consumption on the incidence of ARI in children under five in Ngumpul Village,
Jogoroto District, Jombang Regency in 2021)
Keywords : PKPR, access to information, HIV and AIDS, quantitative
RESEARCH ARTICLE
Published: 04 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1640
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 73 |
1. PENDAHULUAN
Kondisi sistem kekebalan tubuh
menentukan kualitas hidup. Dalam tubuh yang
sehat terdapat sistem kekebalan tubuh yang
kuat sehingga daya tahan tubuh terhadap
penyakit juga prima. Pada balita, pembentukan
sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna
untuk itu harus ditingkatkan terutama di musim
pandemi. Anak anak rentan terhadap infeksi
saluran pernafasan akut di masa pandemi
virus Corona dimana gejala awal hampir sama
dengan infeksi saluran nafas akut seperti panas,
batuk, pilek.
Salah satu upaya pencegahan ISPA pada
anak yaitu dengan terapi komplementer. Terapi
komplementer dikenal dengan terapi tradisional
yaitu cara menanggulangi suatu penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung pengobatan
medis atau sebagai alternatif dari pengobatan
medis (Widaryanti, 2019).
Terapi komplementer yang bisa menjadi
alternatif pengobatan ISPA adalah dengan
mengonsumsi minuman teh herbal. Konsumsi
teh hangat berupa teh hijau, teh hitam atau the
chamomile dapat meredakan gejala hidung
tersumbat atau kongesti yang sangat
menganggu dari common cold. Ini disebabkan
adanya kandungan theophylline pada daun teh
yang diseduh sehingga melegakan saluran nafa.
teh jenis chamomile menjadi salah satu jenis teh
yang paling efektif dibanding jenis teh yang
lain dalam meredakan gejala common cold dan
dianjurkan untuk mengkonsumsi 5 cangkir teh
hangat tiap hari (Maula, 2016).
Kejadian ISPA di Indonesia sebesar 4.4%.
Angka kejadian ISPA di provinsi Sumatera
Barat mencapai 4.1% (Riskesdas, 2018. Status
imunisasi yang tidak lengkap pada balita
mempunyai pengaruh pada kejadian ISPA.
Imunisasi menjadi salah satu upaya untuk
memberikan kekebalan secara aktif terhadap
penyakit menular (Zuniken, 2020).
Infeksi saluran nafas akut menjadi salah
satu penyakit yang banyak dijumpai pada balita
dan anak-anak mulai dari gejala ringan hingga
berat. ISPA dengan berat jika menginfeksi
paru-paru akan menyebabkan Pneumonia.
Kematian terutama pada anak-anak salah
satunya disebabkan oleh penyakit infeksi yakni
pneumonia (Hanina, 2020).
Pada Infeksi virus Corona juga ditemukan
tanda pneumonia yang bisa menginfeksi sistem
pernapasan. Dijumpai pada banyak kasus, virus
Corona ini hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan, seperti flu. Namun, infeksi
yang disebabkan virus Corona ini juga bisa
menimbulkan infeksi pernapasan berat, seperti
infeksi paru-paru (pneumonia) (Lestari, 2020).
RESEARCH ARTICLE
Published: 04 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1640
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 74 |
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh konsumsi teh herbal
terhadap kejadian ISPA pada anak balita di
musim pandemi corona di desa ngumpul
kecamatan jogoroto Kabupaten Jombang.
2. METODE
Jenis penelitian yaitu quasi experimental
merupakan penelitian yang memiliki kelompok
kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-
variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen (Ningsih et al., 2020).
Desain yang digunakan pada penelitian ini
yaitu Pre-Experimental Designs (nondesigns)
dengan rancangan pra-pascates dalam satu
kelompok (one-group pre-posttest design)
yaitu desain yang terdapat pretest dan posttest,
dengan demikian hasil perlakuan dapat
diketahui lebih akurat karena dapat
membandingkan dengan keadaan sebelum
diberi perlakuan.
Penelitian ini dilakukan pada bulan
November 2020 sampai bulan april tahun 2021.
Lokasi penelitian dilakukan di Desa Ngumpul
kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang.
Populasi pada penelitian ini adalah anak yang
tinggal di RT 06 RW 04 usia 1 sampai 5 tahun
baik yang sehat maupun yang sering sakit batuk
pilek di Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto
Kabupaten Jombang tahun 2021, sebanyak 16
orang. Sampel pada penelitian ini adalah anak
usia 1 sampai 5 tahun yang sbaik yang sehat
maupun sakit batuk pilek bulan Januari-
Februari tahun 2021, sebanyak 16 anak.
Purposive Sampling adalah teknik penentuan
sampel dengan kriteria sesuai ketentuan dari
peneliti digunakan sebagai sampel. Metode
analisis data yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh konsumsi Teh herbal terhadap
kejadian ISPA pada anak balita di musim
pandemi corona Tahun 20201 dengan analisis
statistik uji T-Test Paired Samples.
3. HASIL
3.1 Data Umum
Karakteristik responden berdasarkan umur
orangtua
Tabel 1 Distribusi umur orangtua responden
di Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto
Kabupaten Jombang Tahun 2021
No
Umur
Orangtua
Frekuensi
Presentase
(%)
1
< 20 tahun
0
0
2
20-35 tahun
13
82
3
> 35 tahun
3
18
Jumlah
16
100
Data Primer Tahun 2020
RESEARCH ARTICLE
Published: 04 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1640
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 75 |
Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 2 Distribusi umur responden di Desa
Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten
Jombang Tahun 2021
No
Umur
Frekuensi
Presentase
(%)
1
< 1 tahun
1
7
2
1-2 tahun
9
57
3
2-3 tahun
1
7
4
3-4 tahun
3
19
5
4-5 tahun
2
14
16
100
Data Primer Tahun 2020
Karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin
Tabel 3 Distribusi responden berdasarkan
jenis kelamin di Desa Ngumpul Kecamatan
Jogoroto Kabupaten Jombang Tahun 2021
No
Jenis Kelamin
Frekuensi
Presentase
(%)
1
Perempuan
9
57
2
Laki-laki
7
43
16
100
Data Primer Tahun 2020
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Tabel 4 Distribusi pekerjaan responden di
Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto
Kabupaten Jombang Tahun 2021
No
Pekerjaan
Frekuensi
Presentase (%)
1
Ibu Rumah
Tangga
9
57
2
Tani
3
19
3
Wiraswasta
4
24
16
100
Data Primer Tahun 2020
Karakteristik responden berdasarkan
pendidikan ibu
Tabel 5 Distribusi Pendidikan responden di
Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto
Kabupaten Jombang Tahun 2021
No
Pendidikan
yang dijalani
Frekuensi
Presentase
(%)
1
SD
1
7
2
SMP
11
69
3
SMA
4
24
16
100
Data Primer Tahun 2020
3.2 Data Khusus
Kejadian ISPA pada anak balita sebelum
konsumsi teh herbal
Tabel 6 Kejadian ISPA pada anak balita
sebelum konsumsi teh herbal di Desa
Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten
Jombang Tahun 2021
No
Kejadian ISPA sebelum
Konsumsi Teh
Frekuensi
Presentase
(%)
1
Tidak ISPA
5
32
2
ISPA
11
68
Jumlah
16
100
Data Primer Tahun 2020
Kejadian ISPA pada anak balita sesudah
konsumsi teh herbal
Tabel 7 Kejadian ISPA pada anak balita
sesudah konsumsi teh herbal di Desa
Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten
Jombang Tahun 2021
No
Kejadian ISPA sesudah
Konsumsi Teh
Frekuensi
Presentase
(%)
1
Tidak ISPA
12
75
2
ISPA
4
25
Jumlah
16
100
Data Primer Tahun 2020
Tabel 8 Tabulasi silang hasil uji statistik
pengaruh konsumsi teh herbal di Desa
Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten
Jombang Tahun 2021
No
Konsumsi
Teh
Herbal
Kejadian ISPA
Total
ρ
value
Tidak
ISPA
ISPA
f
%
f
%
f
%
1
Sebelum
5
32
11
68
16
100
0,00
2
Sesudah
12
75
4
25
16
100
Data hasil uji dengan SPSS
RESEARCH ARTICLE
Published: 04 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1640
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 76 |
4. PEMBAHASAN
Kejadian ISPA pada anak Balita sebelum
konsumsi teh herbal
Berdasarkan hasil penelitian dapat
dijelaskan bahwa dari 16 responden sebelum
konsumsi teh herbal, sebagian besar
mengalami ISPA yaitu sebanyak 11 responden
(68%). Sesuai dengan hasil penelitian ini
diketahui bahwa sebelum konsumsi teh herbal
sebagian besar anak balita mengalami ISPA.
Terjadinya ISPA pada anak balita disebabkan
karena adanya bakteri serta kuman yang masuk
ke saluran nafas pada anak jika anak daya imun
lemah maka anak akan mudah sakit dengan
gejala awal batuk, pilek ringan.
ISPA secara praktis didefinisikan sebagai
adalah penyakit menular dari saluran
pernapasan atas atau bawah yang dapat
menimbulkan berbagai spektrum penyakit
berkisar dari infeksi ringan sampai penyakit
yang parah dan mematikan, tergantung pada
patogen penyebabnya, faktor penjamu dan
faktor lingkungan. Penyakit ISPA adalah
penyebab utama morbiditas dan mortalitas
penyakit menular di dunia. Penyebab utama
kematian terbesar ketiga di dunia dan
pembunuh utama di Negara berpenghasilan
rendah dan menengah juga disebabkan penyakit
ISPA.
Angka prevalensi tingkat mortalitas akibat
penyakit ISPA yaitu 10-50 kali di Negara
berkembang dari pada Negara maju. ISPA
termasuk golongan Air Borne Disease yang
penularan penyakitnya melalui udara. Patogen
yang masuk dan menginfeksi saluran
pernafasan dapat menyebabkan inflamasi (Sari
et al., 2021).
Berbagai macam organisme diduga
menjadi penyebab ISPA, penyebab terbanyak
disebabkan oleh virus dan bakteri. Virus
menjadi penyebab terbanyak infeksi saluran
nafas atas akut (ISPA) meliputi rhinitis,
sinusitis, faringitis, tonsilitis, dan laringitis.
Hampir 90% dari infeksi tersebut disebabkan
oleh virus dan hanya sebagian disebabkan oleh
bakteri (Suardana, 2017).
Hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian Versprille et al., (2019) yang
menunjukkan bahwa karena bahan alami
tersebut mudah diperoleh, memiliki berbagai
manfaat khusus dan relatif aman untuk
digunakan. Berbagai penelitian untuk
mengetahui aktifitas biologis dari herbal telah
dilakukan untuk membuktikan efikasi dan
peran kemoterapinya terhadap berbagai macam
penyakit seperti penyakit kanker, kondisi
hiperglikemia pada penyakit diabetes mellitus,
penyakit kardiovaskular, penyakit pada hepar,
RESEARCH ARTICLE
Published: 04 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1640
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 77 |
arthritis, ulkus peptikum, sebagai anti mikroba,
antioksidan dan immunomodulator.
Kejadian ISPA pada anak balita sesudah
konsumsi teh herbal
Berdasarkan hasil penelitian dapat
dijelaskan bahwa dari 16 responden sesudah
konsumsi teh herbal, sebagian besa rtidak
mengalami ISPA yaitu sebanyak 12 responden
(75%). Sesuai dengan hasil penelitian ini
diketahui bahwa sesudah konsumsi teh herbal
hampir sebagian anak balita tidak mengalami
ISPA dalam kurun waktu satu bulan. Keadaan
ini menunjukkan bahwa dengan konsumsi teh
herbal dapat meningkatkan daya imunitas dan
kekebalan pada anak terutama di masa pandemi
covid, orang tua sangat kawatir karena gejala
ISPA awalnya mirip dengan gejala covid 19
(Britany, 2020).
Pada penelitian ini, konsumsi teh herbal
yang berupa rebusan teh dengan ramuan daun
stevia, serai, dengan cara menyeduh satu sachet
teh herbal (teh kita) pada segelas air 200 cc
dalam kondisi hangat setelah itu minum airnya
hangat hangat yang diminum setiap hari satu
kali selama 2 minggu atau selama 14 hari
(Hariana, 2008).
Khasiat dari teh herbal yang mengandung
serai, daun stevia, diantaranya sebagai
imunodilator (peningkat imuni), antioksidan
yang sangat tinggi dan sangat bagus bagi
penyakit yang berhubungan dengan masalah
pernafasan,, cocok untuk mengatasi penyakit
dengan energi panas atau kelebihan energi
seperti radang atau kanker. Cara
mengkonsumsi teh herbal sebaiknya selagi
hangat, sebab efek antioksidan masih kuat
dalam keadaan hangat (Setiyadi, 2021). ISPA
dapat dicegah dengan cara mengkonsumsi
rebusan teh herbal sebagai alternatif herbal
pengganti. Pada. Sedangkan dengan
mengkonsumsi rebusan teh herbal sangat
jarang terjadi efek samping (Krisnadi, n.d.).
Jika minum obat peningkat imun ada
beberapa efek samping seperti anak menolak
karena pahit dan akan memuntahkanya, secara
ekonomis teh herbal bisa dibuat oleh ibu
dengan memanfaatkan rempah rempah yang
ada di dapur. Berdasarkan uraian tersebut, maka
tanaman herbal dapat digunakan sebagai
pengobatan alternatif ISPA yaitu dengan
mengkonsumsi rebusan teh herbal (Kurniasih,
2013).
RESEARCH ARTICLE
Published: 04 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1640
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 78 |
Pengaruh konsumsi teh herbal terhadap
kejadian ISPA pada anak balita
Berdasarkan hasil penelitian dapat
dijelaskan bahwa dari 16 anak balita sebelum
konsumsi teh herbal, sebagian besar
mengalami ISPA yaitu sebanyak 11 responden
(68%) dan Sebagian kecil mengalami ISPA
sebanyak 5 responden (32%). Sedangkan
sesudah konsumsi teh herbal, hampir sebagian
besar tidak mengalami ISPA yaitu sebanyak 12
responden (75 %) dan Sebagian kecil
mengalami ISPA sebanyak 4 responden (25%).
Hasil uji statistik T-Test Paired Samples
diperoleh nilai derajat signifikan ρ (0,000) < α
(0,05) maka H
1
diterima, yang berarti bahwa
ada pengaruh konsumsi teh herbal terhadap
kejadian ISPA pada anak balita di Desa
Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten
jombang Tahun 2021.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa
sebelum konsumsi teh herbal, sebagian besar
mengalami ISPA. Sedangkan sesudah
konsumsi teh herbal, hampir sebagian tidak
mengalami ISPA. Hal ini berarti dengan
konsumsi teh herbal secara teratur dapat
meningkatkan daya imunitas pada anak balita
sehingga ibu dapat mencegah terjadinya ISPA
yang terjadi pada anak balita. ISPA pada
umumnya banyak ditularkan secara droplet
(percikan).
Pada sebagian patogen juga terdapat
kemungkinan terjadi penularan dengan metode
lain misalnya dengan adanya kontak tangan
maupun permukaan yang terkontaminasi.
Faktor risiko lainnya yang juga turut
berpengaruh terhadap insiden ISPA adalah
masih minimnya pemberian ASI eksklusif, gizi
kurang, polusi udara dalam ruangan (indoor
air pollution), berat badan lahir rendah
(BBLR), kepadatan penduduk dan minimnya
imunisasi campak (Lestari, 2020).
Dengan konsumsi teh herbal secara teratur
tiap hari dapat meningkatkan kesehatan
terutama di masa pandemi covid 19, dan
meningkatkan ketahan, nafsu makan anak
balita pada 30 hari atau 1 bulan sesudah
konsumsi teh herbal. Teh herbal (teh herbal)
memiliki potensi zat alamiah yang cukup besar,
berbagai zat alamiah peningkat imun yang
bersifat sebagai antioksidan (Ningsih et al.,
2020).
Herbal sebagai immunomodulator, yaitu
sebagai substansi yang dapat menstimulasi,
mensupresi atau memodulasi berbagai
komponen dalam sistem imun baik sistem imun
bawaan maupun sistem imun adaptif. Dari
berbagai penelitian ditemukan bahwa herbal
mampu mempengaruhi sel-sel dalam sistem
RESEARCH ARTICLE
Published: 04 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1640
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 79 |
imun, antibodi dan sitokin yang diproduksi,
berperan dalam apoptosis sel, penyakit
autoimun dan sebagainya (Rinanto et al., 2021).
Teh herbal merupakan bahan minuman
yang mudah didapat dan banyak mengandung
zat imunomodulator. Dengan rutin
mengonsumsi teh herbal menjadikan sistem
imun dan sistem pertahanan tubuh menjadi
kuat, dapat melawan berbagai patogen
misalnya virus, bakteri, parasit, jamur serta sel-
sel tumor (Zuniken, 2020). Sistem imun akan
mengenali dan membunuh patogen melalui
mekanisme sistem imun bawaan dan adaptif
(Sari et al., 2021). Walau begitu patogen dan sel
tumor juga mempunyai kemampuan melawan
sistem imun sehingga diperlukan suatu
substansi dari luar untuk membantu
meningkatkan kinerja dan mencegah dampak
patologis dari sistem imun (Susanty et al.,
2020).
Immunomodulator adalah substansi
biologis atau sintetis yang dapat menstimulasi,
mensupresi atau memodulasi berbagai
komponen dalam sistem imun baik sistem imun
bawaan maupun sistem imun adaptif (Wilod
Versprille et al., 2019). Selain obat atau bahan
sintetis, sumber immunomodulator dapat
berasal dari bahan alami atau herbal. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Simbolon, 2007). Adanya
program pembuatan teh herbal ini diharapkan
akan memberdayakan masyarakat untuk
mengembangkan tanaman obat bagi kesehatan
diri dan keluarga. Masyarakat yang secara rutin
mengonsumsi produk teh herbal ini diharapkan
akan meningkat imunitasny serta mengurangi
angka kejadian penyakit menular seperti ISPA
dan COVID-19.
5. DAFTAR PUSTAKA
Britany, M. N., & Sumarni, L. (2020).
Pembuatan Teh Herbal Dari Daun Kelor
Untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Selama Pandemi Covid-19 Di Kecamatan
Limo. Prosiding Seminar Nasional
Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ, 1
6.
http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnask
at
Ervi Imaniyah, I. J. (n.d.). Determinan
Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (ISPA) pada Balita.
http://journals.stikim.ac.id/index.php/jiki/
article/view/212/163
Hanina, & Hz, T. W. E. (2020). Tumbuh
Kembang Anak Pada Masa Pandemi
Covid-19. MEDIC: Medical Dedication,
3(2), 7476.
Hariana, A. (2008). Tumbuhan Obat dan
Khasiatnya Seri 2. (2nd ed.). Penebar
Swadaya.
Heru Setiyadi1, N. H. (2021). WILLINGNESS
TO PAY TEH HERBAL TAKOKAK
MASA PANDEMI COVID-19 DI KOTA
KEDIRI He. CEMARA, 18.
https://www.ejournalwiraraja.com/index.
php/FP/article/view/1245.
RESEARCH ARTICLE
Published: 04 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1640
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 80 |
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
(2020). Panduan Kesehatan Balita Pada
Masa Pandemi Covid-19. Kementrian
Kesehatan RI, 130.
Krisnadi, A. D. (n.d.). Teh herbal Super Nutrisi.
Pusat Informasi dan. Pengembangan
Tanaman Teh herbal Indonesia.
Kurniasih, E. (2013). Khasiat dan Manfaat Teh
herbal. Penerbit Pustaka Baru Press.
Lestari, I. C. (2020). Potensi Herbal Sebagai
Immunomodulator the Potential of Herbs
As Immunomodulators. Jurnal
Kedokteran Ibnu Nafis, 9(2), 3344.
https://ojsfkuisu.com/index.php/ibnunafis
/article/view/85
Mariana, D., Wulandari, D., & Padila, P.
(2018). Hubungan Pola Makan dengan
Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas. Jurnal
Keperawatan Silampari, 1(2), 108122.
https://doi.org/10.31539/jks.v1i2.83
Maula, Eka Riza & Taofik Rusdiana. (2016).
Terapi Herbal dan Alternatif pada Flu
Ringan atau ISPA non-spesifik. Majalah
Farmasetika Volume 1 Nomor 2 halaman
7-10. e-ISSN : 2528-0031. Terapi Herbal
dan Alternatif pada Flu Ringan atau ISPA
non-spesifik | Riza Maula | Majalah
Farmasetika (unpad.ac.id)
Mayasari, E., & dkk. (2019). Pendidikan
Kesehatan kepada Orang Tua untuk
Pencegahan Penyakit ISPA pada Anak.
Journal of Community Engagement in
Health, 2(1), 1316.
https://doi.org/10.30994/jceh.v2i1.13
Mohan Pammi, Jesus G. Vallejo, S. A. A.
(2017). Nutrition-Infection Interactions
and impactr on human Health (Vol. 57,
Issue 6).
Ningsih, A. W., Nisak, A., & ... (2020).
Pengolahan Minuman Teh Herbal
Peningkat Imunitas dengan Komposisi
Jahe-Kunyit-Temulawak Di Desa Jembul
Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto.
Masyarakat Universitas Ma , 288
295.
https://ocs.machung.ac.id/index.php/sena
m/article/view/32
Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan Pendekatan Praktis.
Salemba Medika.
Rinanto, Y., Masrurroh, L., & Herbal, T.
(2021). Pendampingan Pembuatan Teh
Herbal Sebagai. 13721376.
Sari, D. F., Muthia, G., Syofiah, P. N., &
Primasari, E. P. (2021). Optimalisasi
Peran Keluarga Dalam Stimulasi Tumbuh
Kembang Balita dan Anak Prasekolah
Pada Masa Pandemi Covid 19. Journal
of Community Engagement in Health,
4(1), 195199.
Simbolon, J. M. (2007). Cegah Malnutrisi
Dengan Teh herbal. Kanisius.
Suardana, I. B. K. (2017). Diktat Imunologi
Dasar Sistem Imun.
Http://Simdos.Unud.Ac.Id, 136. Fakultad
Kedokteran Hewan Universitas Udayana
Denpasar.
Susanty, A., Octavia, R., Sandi, N. H.,
Firmansyah, F., & Fernando, A. (2020).
Sosialisasi pencegahan dan pengendalian
Infeksi Saluran Nafas Akut di Wilayah
XIII Koto Kampar. INDRA: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2),
2024.
https://doi.org/10.29303/indra.v1i2.28
Widaryanti, R., & Riska, H. (2019). Terapi
Komplementer Pelayanan Kebidanan
berdasarkan Bukti Scientific dan Empiris
(1
st
ed.). Deepublish.
Wilod Versprille, L. J. F., van de Loo, A. J. A.
E., Mackus, M., Arnoldy, L., Sulzer, T. A.
L., Vermeulen, S. A., Abdulahad, S., Huls,
H., Baars, T., Scholey, A., Kraneveld, A.
D., Garssen, J., & Verster, J. C. (2019).
Development and validation of the
immune status questionnaire (ISQ).
International Journal of Environmental
RESEARCH ARTICLE
Published: 04 April 2022
DOI : 10.21070/midwiferia.v7i2.1640
Midwiferia Jurnal Kebidanan | https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia April 2022 | Volume 8 | Issue 1 81 |
Research and Public Health, 16(23).
https://doi.org/10.3390/ijerph16234743.
Zuniken, O. M. (2020). Keadaan Sanitasi
Rumah Penderita Infeksi Saluran
Pernapasan Akut Pada Balita di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas I Dinas
Kesehatan Kecamatan Denpasar Selatan
Tahun 2020. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689
1699. http://repository.poltekkes-
denpasar.ac.id/3846/